Peletakan Batu Pertama Masjid Miftahul Huda: Simbol Gotong Royong dan Ketakwaan Warga Desa Mekarwaru

mpnSAPA DESA95 Views
Read Time:1 Minute, 28 Second

 

mpn.co.id, Indramayu – Semangat gotong royong kembali hidup dan menggetarkan hati di Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Pada Sabtu (31/5/2025), Kepala Desa Mekarwaru, Edi Sukandi, S.E., secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Miftahul Huda yang terletak di Blok Sukatani 1. Momentum sakral ini turut disaksikan oleh Karang Taruna, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ibu-ibu PKK yang hadir dengan penuh haru dan menjadi kebanggaan bersama.

Yang menjadikan pembangunan ini istimewa bukan hanya karena akan berdirinya sebuah tempat ibadah, melainkan karena seluruh pendanaan berasal dari swadaya masyarakat dari hasil panen warga Blok Sukatani 1. Sebuah manifestasi nyata dari keikhlasan, kekompakan, dan kecintaan warga terhadap agama dan lingkungan sosialnya.

“Alhamdulillah, impian masyarakat untuk memiliki masjid sendiri akhirnya terwujud. Ini semua berkat doa, semangat, dan gotong royong warga. Saya sangat mengapresiasi,” ungkap Edi Sukandi, penuh rasa haru.

Masjid Miftahul Huda bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kebangkitan spiritual dan sosial warga. Di tengah era modern yang kerap menonjolkan individualisme, semangat kolektif warga Mekarwaru justru memancarkan cahaya harapan bahwa kebersamaan adalah kunci kekuatan.

Kepala Desa Edi Sukandi berharap kehadiran masjid ini akan semakin memperkuat nilai-nilai religius di tengah masyarakat. “Semoga Masjid Miftahul Huda menjadi pusat ibadah dan pendidikan rohani, yang meningkatkan ketakwaan warga kepada Allah SWT,” ujarnya.

Pembangunan masjid ini juga selaras dengan visi Kabupaten Indramayu, yakni Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong. Kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat memperlihatkan bagaimana nilai-nilai itu benar-benar hidup dan dijalankan.

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, peletakan batu pertama ini adalah awal dari perjuangan spiritual dan sosial. Sebuah kisah yang layak menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. bahwa dari ladang panen, dari hasil keringat rakyat, bisa lahir sebuah rumah Allah yang menjadi pusat cahaya bagi generasi mendatang.

Penulis
(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply