Politik uang, atau praktik membeli suara untuk memenangkan pemilu, telah menjadi salah satu masalah utama dalam demokrasi. Namun, di beberapa daerah seperti Indramayu, fenomena ini mulai ditinggalkan. Masyarakat semakin sadar bahwa politik uang adalah jebakan yang merugikan dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa politik uang dalam pesta demokrasi Pilkada 2024 mulai kehilangan daya tariknya di Indramayu.
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat tentang dampak buruk politik uang semakin meningkat. Kampanye edukasi oleh lembaga pemilu, organisasi masyarakat, dan media telah berhasil membuka mata banyak orang bahwa menerima uang demi suara hanya akan merugikan mereka sendiri.
Masyarakat kini menyadari bahwa pemimpin yang terpilih melalui politik uang cenderung tidak fokus pada pembangunan, tetapi lebih kepada mengembalikan modal kampanye mereka.
2. Pendidikan yang Lebih Baik
Akses pendidikan di Indramayu terus meningkat, termasuk pendidikan politik. Banyak pemilih muda yang lebih kritis terhadap calon pemimpin dan berani menolak praktik politik uang. Mereka memilih kandidat berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak, bukan karena iming-iming uang atau barang.
3. Peran Media Sosial
Media sosial memainkan peran penting dalam mengungkap dan melawan politik uang. Informasi tentang kandidat yang jujur dan berintegritas lebih mudah diakses. Selain itu, praktik politik uang lebih mudah terekspos dan dikritik secara luas, menciptakan tekanan sosial bagi pelaku.
4. Pengaruh Tokoh Lokal dan Agama
Tokoh masyarakat dan pemimpin agama di Indramayu turut mengambil peran aktif dalam mengedukasi warga tentang pentingnya memilih dengan hati nurani. Mereka sering menyampaikan pesan-pesan moral yang mengingatkan bahwa suara rakyat adalah amanah yang harus digunakan untuk kebaikan bersama.
5. Efek Jera dari Penegakan Hukum
Sosialisasi Penegakan hukum terhadap pelaku politik uang mulai menunjukkan hasil. Beberapa kasus yang terungkap memberikan efek jera bagi calon yang ingin mencoba cara instan untuk menang. Hal ini membuat para politisi lebih berhati-hati dan mulai mengalihkan fokus pada kampanye yang lebih etis.
6. Generasi Muda yang Berdaya
Generasi muda di Indramayu, dengan akses yang lebih luas terhadap teknologi dan informasi, menjadi ujung tombak perubahan. Mereka aktif dalam diskusi politik, mendorong transparansi, dan mengkampanyekan pemilu bersih melalui komunitas lokal maupun online.
Fenomena menurunnya pengaruh politik uang di Indramayu adalah bukti nyata bahwa masyarakat semakin cerdas dan dewasa dalam berdemokrasi. Dengan terus meningkatkan pendidikan politik, peran aktif tokoh masyarakat, dan pengawasan ketat terhadap pelanggaran, harapan untuk pemilu yang bersih dan berkualitas di masa depan semakin nyata.
Penulis :
Bangbul (pemerhati sosial – politik)