Mpn.co.id. Menjelang akhir bulan Syawal, pada Juma’at (03 Mei 2024), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kedokan Bunder menggelar acara halal bihalal bersama keluarga besar NU Kedokan Bunder.
Agenda silaturahmi yang dikemas dengan Halal Bihalal bersama itu berlangsung di halaman kantor MWCNU Kedokan Bunder.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PCNU Indramayu KH. Muhammad Mustofa bersama perwakilan jajaran pengurus cabang.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedokan Bunder, Kiai Jabidin mengaku bersyukur dan berkesan dengan kegiatan halal bihalal yang digelar tahun ini. Terlebih atas kehadiran Ketua PCNU bersama jajarannya.
“Ini (halal bihalal yang dihadiri Ketua PCNU Indramayu bersama jajaran, merupakan suasana membahagiakan bagi kami, PCNU selalu hadir di tengah-tengah pengurus MWC),” tuturnya.
Disampaikan Kiai Jabidin, iklim silaturahmi inilah yang diharapkan selama ini.
Pasalnya, silaturahmi adalah kekuatan organisasi. “Silaturahmi adalah basis kekuatan warga nahdliyin dalam berkhidmat di jamiyah Nahdlatul Ulama.
Oleh Karenanya, kami menyampaikan terima kasih kepada PCNU yang sudah menggerakkan iklim silaturahmi ini. Dan ini selaras dengan harapan MWC,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Indramayu KH. Muhammad Mustofa menyampaikan, hal terpenting dalam menjalankan roda organisasi adalah membangun kepercayaan diri, sebagaimana maqolah: الاعتماد علي النفس أساس النجاح
Maqolah itu menegaskan bahwa berpijak kepada kemampuan diri sendiri adalah fondasi kesuksesan.
Oleh Karena itu, grand design PCNU Indramayu pada periode ini adalah membangun kemandirian organisasi.
“Kita harus membangun kepercayaan diri bahwa jamiyyah Nahdlatul Ulama merupakan jamiyah besar yang sejatinya mampu melakukan berbagai hal, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun bidang yang lain,” tegasnya.
Disampaikan KH. Muhammad Mustofa, kunci untuk mencapai keberhasilan organisasi adalah bergerak bersama. “Jika kita bergerak bersama, niscaya semua rintangan bisa kita lalui semua,” tegasnya.
Lebih lanjut yang akrab disapa Kang Mus ini, menyampaikan bahwa kekuatan NU itu sangat besar, sebagaimana kredo atau pesan pergerakan yang disampaikan KH Wahab Chasbullah pada tahun 1950. Ditegaskan Mbah Wahab, ibarat senjata, kekuatan NU adalah meriam. Akan tetapi digoncangkan oleh propaganda luar biasa yang membisikkan seolah-olah senjata itu bukan meriam, tetapi hanya gelugu alias batang kelapa sebagai meriam tiruan.
Karena itu, lanjut Kang Mus, warga NU harus benar-benar menyadari bahwa bahwa sesungguhnya potensi kekuatan NU ini sangatlah besar. Sehingga, langkah dalam berkhidmah di NU akan semakin mantap.
“Ketika langkah itu sudah mantap, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka akan muncul ide-ide luar biasa.
Selanjutnya, ide-ide itu diwujudkan menjadi program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga NU,” tandas Kang Mus. (Ihwan