Warga Sekitar Lokasi Proyek di Krangkeng Kecewa Berat

Read Time:1 Minute, 15 Second

Indramayu – mpn.co.id. Di tengah sorotan terhadap minimnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan pabrik sepatu di Kecamatan Krangkeng, sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sebenarnya ada warga lokal yang sempat bekerja di proyek tersebut. Namun, mereka perlahan tergantikan oleh pekerja dari luar daerah yang bersedia menerima upah lebih rendah.

“Awalnya, ada beberapa warga sekitar yang diterima bekerja di proyek ini, terutama untuk pekerjaan kasar seperti pengangkutan material. Tapi belakangan, jumlah mereka semakin sedikit. Pekerja dari luar daerah mulai berdatangan karena mereka mau dibayar lebih murah,” ujar sumber tersebut.

Menurutnya, warga lokal merasa tidak dihargai karena upah yang ditawarkan terlalu rendah, tidak sebanding dengan beban kerja. “Banyak warga yang akhirnya berhenti karena merasa tidak adil. Sedangkan pekerja dari luar mungkin menerima kondisi itu karena kebutuhan mereka lebih mendesak,” tambahnya.

Situasi ini memicu kekecewaan di kalangan masyarakat Krangkeng, yang sebelumnya berharap proyek ini dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut. “Kalau pekerja lokal tidak diberi peluang yang layak, buat apa ada proyek besar seperti ini di tempat kami?” keluh Ahmad (35), seorang warga setempat.

Di sisi lain, pihak perusahaan belum ada yang memberikan keterangan resmi soal minimnya tersebut.  Mpn.ci.id. berencana akan melayangkan surat permintaan wawancara ke pihak perusahaan.

Sekedar informasi, pembangunan pabrik sepatu milik PT. Sun Bright Lestari yang berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Indramayu, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik sepatu seluas 29 hektar pada 2 Mei 2024 lalu. Pemilik perusahaan dari Taiwan tersebut mengucurkan nilai investasi Rp 1,5 triliun. (**

Leave a Reply