UPAYA MENGINGAT DAN MELESTARIKAN BUDAYA KITA

KopiBangbul44 Views
Read Time:2 Minute, 45 Second

Oleh: L Malaranggi

Ada banyak hal yang patut kita pertanyakan juga kita lakukan. Pertama mempertanyakan kepada diri kita sendiri sebagai manusia yang memiliki entitas dan eksistensi juga daerah kita yang memiliki berbagai hal dan sesuatu di dalamnya. Mempertanyakan kembali tentang ingatan lama tentang daerah kita yang menginginkan agar kita bisa menjadi daerah yang “Mulih Harja” yang di petik dari prasasti Aria Wiralodra itu, berarti Indramayu akan ‘Makmur’ suatu hari nanti.

‘Makmur’ yaitu berarti serba kecukupan, tidak kekurangan, atau keadaan yang mencukupi kebutuhan dasar dan membuat kita merasa puas. Dalam hal ini, kita senantiasa luput, apalagi mengingat dan kadang lupa atas apa-apa yang menjadi penting tentang kemajuan daerah kita tercinta Indramayu. Kemakmuran ini terus menjadi tanda petik yang kita perjuangkan bersama-sama untuk bisa mencukupi kebutuhan dan hal-hal dasar daerah yang mana di dalamnya yaitu manusia.

Kebudayaan menjadi faktor penting atas majuhnya daerah, tindak-tanduk kebudayaan menjadi kaki atas tubuh daerah yang menjadi satu hal untuk mengupayakan kemakmuran daerah itu sendiri. Indramayu mempunyai berbagai macam kebudayaan dan cagar budaya, peninggalan-peninggalan nenek moyang kita, benda dan lain sebagainya.

Indramayu mempunyai budaya, tradisi, juga kesenian yang ada. Dari mulai Tari Topeng, Upacara Mapag Dewi sri, Sedekah Bumi, Sintren, Ngarot, Sandiwara, Tarling, Wayang Kulit, Berokan, Singa Depok dan Batik Tulis Paoman (Batik Indramayu), Kerajinan Bordir, dan kuliner. Bukan hanya itu, cagar budayapun dari peninggalan-peninggalan nenek moyang kita Indramayu mempunyai warisan cagar budaya seperti bangunan yaitu: Pendopo, Asrama Kodim 0616 Indramayu, Museum Tjimanoek.

Dengan ini semua, kita sesungguhnya kaya akan budaya, indah dalam seni dan tradisi. Daerah indramayu seharusnya menjadi daerah yang mampu mengingat apa yang terjadi di masa lampau dan melestarikan terus sampai ke masa depan. Sejarah menjadi ruang dan waktu yang bisa di tilik kapanpun agar kita belajar menjadi manusia, apalagi kita lahir sebagai anak-cucu Wiralodra yang gagah perkasa, tak di hiraukan kekuataannya untuk menciptakan Indramayu ‘Mulih Harja’ yang tertuang dalam prasastinya sebagai penghasil peradaban yang ada di Daerah ini.

Pilkada telah selesai sudah, tahun sudah berganti dan hiruk-pikuk tahun ini segera di mulai dengan dinamis tentunya. Sebagai warga, stabilitas pasca pilkada menjadi faktor penting terkait pergantian bupati dari periode lama ke baru yang nanti akan segera terlaksana tahun ini. Pergantian ini menandakan ada upaya pembaharuan dan mungkin aspek-aspek lain terkait kebijakan pembanguan yang berbeda. Tetapi budaya, sejarah dan catatan-catatan kelam tentunya tidak, ia akan terus melekat di tubuh daerah ini terus-menerus dan takkan hilang.
Masyarakat tentunya merasakan euforia kebahagiaan dengan semangat baru yang menjadi mesin untuk Indramayu “Mulih Harja” kedepan, dengan ini antusias penyambutan atas terpilihnya bupati baru menjadi satu penyongsong agar kebudayaan diaktifkan lagi sebagai daya ingat yang majemuk dan imajinasi yang tak pupus.

Dengan ini, semoga tercipta suatu kolaborasi antar pihak untuk bisa mengupayakan dan melestarikan budaya daerah sebagai ajang pembangunan kedepan. Kehadiran budaya alamiah karena kehadiran manusia, manusia menciptakan budaya dengan ini manusia harus bertanggung jawab dengan apa-apa yang sudah ia cipta. Dampak dari kita ketika mengalami amnesia sejarah dan budaya, kita akan kehilangan jati diri kita sebagai bangsa dan daerah. Kalau kita kehilangan jati diri kita, kita akan saling cakar dengan mata tertutup, persis seperti monyet dalam gelap, akan suram dan sulit bersatu.

Sumber: Website Kab. Indramayu.
Kemendikbudristek.

L Malaranggi Seorang Pembelajar Sepanjang Hayat, Mahasiswa Aktif, Sering menulis Opini, Cerpen, Dan Puisi Di Berbagai Media Online. Bisa Di Sapa Di @malarangiii

Leave a Reply