Progam Indonesia pintar (PIP) usungan Parpol, diduga dipotong pihak sekolah.

Read Time:1 Minute, 41 Second

 

 

mpn.co.id, Indramayu – maraknya pemberitaan mengenai dugaan pemotongan uang penyalur program Indonesia pintar (PIP) yang diterima siswa sekolah menengah kejuruan negeri 1 gabus wetan, kecamatan Kroya kabupaten Indramayu, Jawa barat. Sebesar Rp 900 ribu rupiah dari yang seharusnya diterima persiswa 1 juta rupiah, Rabu (15/2/2023)

Kepala SMK negeri 1 Gabuswetan, maska menjelaskan, rencana awal uang Rp 900 ribu itu untuk pembayaran kebutuhan siswa, berupa kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan maupun untuk pembayaran tunggakan keuangan siswa.

” 900 ribu itu memang ada di pihak sekolah dan awalnya untuk kegiatan seperti uji kompetensi dan pembayaran tunggakan bagi siswa yang masih belum membayar seragam pakaian serta sepatu,” tutur maska.

Mengenai adanya aliran dana dari hasil pemotongan yang akan diberikan untuk mengusung program tersebut, menurut maska, awalnya memang sudah disepakati namun karena sekarang udah ramai dan dianggap salah, akar rencananya akan dikembalikan sesuai dengan aturan yang ada.

” Program tersebut merupakan usulan anggota legislatif dari salah satu partai politik, hanya saja anggota dewan yang terhormat itu tidak diketahui namanya, program itu pun berawal dari seorang bernama Suryanto datang di sekolah menawarkan program melalui usungan anggota dewan, namun tidak diketahui posisi sebagai apa dan mengenai persentase untuk pengusung program itu, merupakan kesepakatan antara wali murid dan pihak komite sekolah, ” jelas maska kapsek SMKN 1 gabus wetan.

Sementara itu, komite sekolah menengah kejuruan negeri 1 Gabuswetan, Carinyan, menuturkan, adanya pemeran uang Rp 900 ribu merupakan kesepakatan antara wali murid dan komite sekolah, namun untuk mekanismenya penerapannya diserahkan kepada pihak sekolah.

” Awalnya ada bantuan dari aspirasi itu saya nggak tahu, salah itu dilakukan musyawarah tadinya ada kesepakatan-kesepakatan, tapi mekanismenya saya nggak ngerti, itu urusan sekolah, ” ucap carinyan.

Madi salah seorang wali murid mengatakan, saat musyawarah tidak dijelaskan secara rinci peruntukan pemotongan uang bantuan dari program PIP itu, hanya disebutkan untuk transport dan administrasi saja.

” Anak saya yang mengambil uang di bank dengan didampingi guru, setelah pulang ke rumah dia menyerahkan uang 100 ribu dan yang 900 ribu lagi diserahkan kepada guru, katanya untuk kegiatan di sekolah,” ungkap madi.

(Jojo sutrisno)

Leave a Reply