Ono Surono Turun Tangan: Wakil Ketua DPRD Jabar Janji Mediasi Polemik Revitalisasi Pasar Wanguk

Politik60 Views
Read Time:2 Minute, 2 Second


‎mpn.co.idIndramayu, — Polemik rencana revitalisasi Pasar Wanguk, Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, terus bergulir dan menjadi sorotan publik. Sejumlah pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Wanguk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah desa yang dinilai terburu-buru dan tidak berpihak pada nasib para pedagang kecil.

‎Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi, menggelar dialog serta silaturahmi bersama para pedagang pasar Wanguk, Minggu (12/10/2025). Pertemuan yang berlangsung hangat itu membahas secara mendalam persoalan yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

 

‎Dalam dialog terbuka tersebut, Ono Surono menegaskan bahwa persoalan revitalisasi pasar tidak boleh dilakukan secara sepihak. Ia mengkritisi langkah pemerintah desa Kedungwungu yang dinilai terlalu memaksakan proyek revitalisasi tanpa terlebih dahulu mencapai kesepahaman dengan para pedagang.

‎“Saya tegaskan, ini bukan kewenangan Kuwu (kepala desa). Jika menyangkut gejolak sosial, ekonomi, dan politik masyarakat, itu sudah menjadi domain Bupati. Pemerintah desa harus mendengarkan aspirasi rakyat sebelum bertindak,” ujar Ono Surono di hadapan para pedagang.

‎Sementara itu, Ketua IPP Wanguk, Rusnata, menyampaikan harapannya agar para pedagang tetap diberikan ruang untuk mempertahankan kios mereka. Ia menolak keras adanya potensi penggusuran yang dikhawatirkan terjadi akibat rencana revitalisasi tersebut.

‎“Kami bukan menolak pembangunan, tapi kami ingin keadilan. Kami hanya ingin tetap bisa berjualan di tempat yang selama ini menjadi sumber penghidupan kami, sampai masa akhir hak guna pakai kios samapi 2030 berdasarkan perdes tahun 2010” tegas Rusnata.

‎Menanggapi hal itu, Ono Surono berjanji menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, dengan turun langsung ke Desa Kedungwungu untuk memediasi dan mencari solusi terbaik antara pemerintah desa dan para pedagang.

‎“Kami akan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan. Pemerintah desa dan pedagang harus duduk bersama mencari jalan keluar yang adil,” tambahnya.

‎Dalam kesempatan yang sama, Edi Fauzi mengingatkan agar revitalisasi pasar jangan sampai menjadi proyek yang sarat kepentingan pribadi.

‎“Kami tidak ingin revitalisasi ini berujung pada praktik jual beli kios atau keuntungan pengembang. Pedagang mendukung pembangunan, tapi jangan sampai mereka dikorbankan,” tegasnya.

‎Rencananya, pada Senin besok (13/10/2025) akan dilakukan pertemuan lanjutan antara pihak pemerintah desa Kedungwungu, aliansi pedagang, dan DPRD Indramayu yang akan dimediasi langsung oleh Edi Fauzi.

‎Di akhir kunjungannya, Ono Surono juga meninjau langsung kondisi Pasar Wanguk dan berdialog dengan sejumlah pedagang. Ia menegaskan bahwa aspirasi rakyat harus menjadi pertimbangan utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

‎“Revitalisasi pasar seharusnya menjadi langkah maju bagi kesejahteraan rakyat, bukan sumber konflik,” pungkasnya.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply