Lahan seluas Satu hektar disulap budidaya semanggen

mpnNEWS485 Views
Read Time:1 Minute, 45 Second

Mpn.co.id – Sawi ( 56th ) adalah salah satu petani yang memanfaatkan lahan sawahnya untuk ditanami daun Semanggen, sebelumnya dia bertanam padi. Namun semenjak 3 tahun terakhir dia beralih budidaya semanggen dan ternyata hasilnya lebih menguntungkan, lokasi budidaya Semanggen yang terdapat di desa kertamulya, kecamatan bongas kabupaten Indramayu. Jumat ( 13/01/2023 )

Kebanyakan orang budidaya semanggen banyak yang menganggap sebelah mata, namun banyak yang kurang tahu akan hasilnya, banyak dilakoni oleh para petani di wilayah Indramayu lantaran untung yang lumayan didapat ketimbang bertanam padi.

Bahkan saat petani padi lagi was-was ancaman banjir, mereka justru ketiban berkah. Pasalnya, memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, produksi panen daun Semanggen meningkat, penghasilan mereka pun berlipat-lipat.

” Sekarang mulai banyak petani yang beralih bertanam semanggen, terutama yang lahannya kurang produktif, Kebanjiran saat musim hujan kekeringan di kala kemarau, ” kata Iwan.

Semula lanjut dia, trend pertanian semanggen hanya diminati para petani di wilayah kecamatan Anjatan. Kini mulai meluas di beberapa desa lainnya, seperti kecamatan bongas dan kecamatan Jatibarang.

Seperti di desa kertamulya, kecamatan bongas, petani di sana rame-rame bercocok tanam daun untuk bahan baku pembuatan rumah Semanggen itu. Yang dulunya biasa tumbuh liar di areal persawahan, tapi kini mulai jarang. Sementara peminatnya banyak sampai dari luar kabupaten. Bakul dari Pamanukan Subang, sampai rela mengantri demi daun semanggen bersaing sama bakul yang dari Cikampek.

Di desa kertamulya sendiri, tepatnya di tepi jalan raya lempuyang bongas terdapat belasan petak lahan Semanggen, sekaligus dijadikan tempat jualan.

Menurut Iwan ketertarikan petani lantaran budidaya semanggen sangat menguntungkan, dengan harga Rp 8000/kg, setiap hektar lahan Semamggen petani bisa memperoleh pendapatan sampai Rp 3,5 JT sampai 5 JT / bulan . Untuk 2 sampai 3 kali panen.

” Kalau pagi kan panennya nunggu 100 hari, kalau harga gabahnya lagi anjlok petani malah buntung, beda dengan semanggen untung terus, ” ujarnya.

Apalagi biaya operasionalnya pun relatif murah, sebab menanam Semanggi tidak terlalu susah. Cukup di traktor, pemupukan serta perawatan berkala.

Ia pun berinisiatif menanam semanggen dengan cara lebih modern, semanggen yang sebelumnya tumbuh liar, dirawat serta dipupuk agar tumbuh lebih cepat. Setiap 12 hari semanggen bisa panen, sekarang malah kesulitan memenuhi permintaan ujarnya.

( Jojo sutrisno )

Leave a Reply