mpn.co.id,Jakarta– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena gerhana bulan total atau yang dikenal dengan sebutan “Blood Moon” akan dapat diamati dari wilayah Indonesia pada Jumat, 14 Maret 2025.
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (12/3), menjelaskan bahwa gerhana bulan total ini akan berlangsung dalam beberapa fase, dimulai dengan fase gerhana penumbra pertama pada pukul 10.57 WIB.
“Gerhana bulan total ini merupakan salah satu fenomena langit yang menarik untuk diamati karena bulan akan tampak berwarna merah akibat pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi,” ujar Syrojudin.
Gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga bayangan bumi sepenuhnya menutupi bulan. Fenomena ini dikenal sebagai “Blood Moon” karena warna merah yang muncul akibat pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana ini untuk memperhatikan kondisi cuaca serta mencari lokasi yang bebas dari polusi cahaya agar dapat menikmati pemandangan langit dengan lebih jelas.
Menurut data BMKG, gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 akan berlangsung dengan tahapan sebagai berikut:
-Fase Gerhana Penumbra: Mulai pukul 10.57 WIB
-Fase Gerhana Sebagian: Pukul 12.13 WIB
-Fase Gerhana Total: Pukul 13.26 WIB
-Puncak Gerhana: Pukul 13.59 WIB
-Akhir Gerhana Total: Pukul 14.33 WIB
-Akhir Gerhana Sebagian: Pukul 15.47 WIB
-Akhir Gerhana Penumbra: Pukul 16.52 WIB
Masyarakat di Indonesia bagian timur akan memiliki kesempatan terbaik untuk mengamati gerhana ini secara lebih lengkap, sedangkan di wilayah barat, sebagian fase awal gerhana mungkin sulit diamati karena terjadi saat siang hari.
BMKG juga menyebutkan bahwa fenomena ini tidak berbahaya untuk diamati dengan mata telanjang, berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan alat pelindung khusus.
Dengan adanya fenomena langit yang langka ini, masyarakat diimbau untuk tidak melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Blood Moon yang dapat disaksikan tanpa alat bantu khusus.
Pewarta
(Jojo Sutrisno)