VinFast Mulai Produksi Mobil Listrik Lokal di Subang, Targetkan TKDN 80 Persen pada 2030

Otomatif222 Views
Read Time:2 Minute, 30 Second


‎mpn.co.id SUBANG, — Peta industri kendaraan listrik nasional memasuki babak baru. Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, resmi memulai produksi kendaraan listrik secara lokal di pabriknya yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Kehadiran fasilitas manufaktur ini diharapkan memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional sekaligus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

‎Langkah strategis ini ditopang investasi jumbo. dilansir kumparanOTO CEO VinFast Asia, Pham Sanh Chau, mengungkapkan bahwa total komitmen investasi perusahaan di Indonesia mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Dari jumlah tersebut, USD 300 juta atau setara Rp 4,8 triliun telah direalisasikan untuk pembangunan fasilitas pabrik tahap awal.

‎“Alasan kami memutuskan membangun pabrik di sini karena kami sudah berkomitmen dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan TKDN hingga 40 persen pada 2026, lalu meningkat menjadi 60 persen pada dua tahun berikutnya,” ujar Chau saat peresmian pabrik VinFast di Subang, Senin (15/12/2025).

‎Tak berhenti di situ, VinFast memasang target lebih ambisius. Perusahaan berencana meningkatkan nilai TKDN hingga 60 persen pada 2029 dan mencapai 80 persen mulai 2030, seiring penguatan rantai pasok lokal dan pengembangan industri pendukung di kawasan Subang dan sekitarnya.

‎Chau menjelaskan, capaian TKDN awal sebesar 40 persen sebagian besar ditopang kerja sama strategis dengan Gotion Indonesia sebagai pemasok baterai kendaraan listrik VinFast. Menurutnya, komponen baterai memiliki kontribusi besar dalam struktur biaya mobil listrik.

‎“Nilai 40 persen didapatkan dari kerja sama dengan pemasok baterai Gotion Indonesia. Hanya dari suplai mereka, kami bisa memperoleh nilai lokalisasi hingga 40 persen karena baterai biasanya menyumbang sekitar 30–40 persen dari keseluruhan komponen kendaraan listrik,” imbuhnya.

‎Dengan produksi baterai di dalam negeri, VinFast optimistis dapat menekan biaya produksi secara signifikan, sekaligus meningkatkan daya saing harga kendaraan listrik di pasar Indonesia.

‎Sementara itu, CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menegaskan bahwa pabrik di Subang merupakan fasilitas jangka panjang yang akan terus berkembang secara bertahap.

‎“Pabrik ini selesai dibangun dalam waktu 17 bulan dan berdiri di atas lahan seluas 171 hektare. Saat ini belum seluruh area dikembangkan. Pengembangan akan dilakukan bertahap dalam beberapa fase,” jelas Kariyanto.

‎Pada fase awal, pabrik VinFast memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun dengan melibatkan sekitar 900 tenaga kerja. Seiring pengembangan seluruh fase, kapasitas produksi diproyeksikan melonjak hingga 350 ribu unit per tahun dengan total investasi mencapai USD 1 miliar.

‎“Jika seluruh fase telah dikembangkan, pabrik ini berpotensi menyerap hingga 15 ribu tenaga kerja, seiring peningkatan kapasitas produksi kendaraan roda empat dari 50 ribu menjadi 350 ribu unit per tahun,” tambahnya.

‎VinFast juga memastikan bahwa seluruh model yang telah dipasarkan di Indonesia akan segera masuk ke lini produksi lokal. Mulai dari VinFast VF3, VF5, VF6, VF7, hingga MPV tujuh penumpang terbaru VinFast Limo Green.

‎Langkah ini menegaskan keseriusan VinFast menjadikan Indonesia sebagai basis produksi strategis di kawasan Asia Tenggara, sekaligus mendukung agenda pemerintah dalam mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.

‎Dengan investasi besar, target TKDN ambisius, serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan, kehadiran pabrik VinFast di Subang dinilai menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional. (Jojo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *