Tragedi Longsor Tambang Gunung Kuda: 17 Tewas, Aktivitas Tambang Dihentikan, Dua Orang Ditetapkan Tersangka.

mpnTERKINI64 Views
Read Time:1 Minute, 36 Second

 

mpn.co.id, Cirebon— Duka mendalam kembali menyelimuti tanah Cirebon. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga jenazah terbaru korban longsor di kawasan tambang galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dengan penemuan ini, jumlah korban meninggal dunia hingga Sabtu (31/5/2025) pukul 17.45 WIB tercatat mencapai 17 jiwa, sementara 8 orang lainnya masih dalam pencarian.

Longsor yang terjadi pada Jumat itu menjadi salah satu tragedi tambang terburuk dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Jawa Barat. Lokasi yang dikenal sebagai titik aktivitas pertambangan padat itu kini berubah menjadi zona bencana.

“Kami bekerja tanpa henti. Harapan kami, semua korban segera ditemukan,” ujar Komandan Pos SAR Cirebon, Letkol Heru Santoso, di lokasi evakuasi.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bergerak cepat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam konferensi pers di Gedung Sate, Bandung, menyatakan bahwa seluruh aktivitas pertambangan di kawasan tersebut dihentikan sementara. Ia juga menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari.

“Ini adalah bentuk sanksi administratif atas kelalaian yang terjadi. Kami tidak akan mentolerir tambang yang tidak mengutamakan keselamatan,” tegas Dedi.

Sementara itu, Polresta Cirebon menetapkan dua tersangka dalam insiden longsor maut ini. Dalam konferensi pers Sabtu sore, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menyebut penetapan tersangka dilakukan setelah proses penyelidikan mendalam dan koordinasi dengan dinas terkait.

“Kedua tersangka diduga lalai dalam menjalankan operasional tambang, dan menyebabkan hilangnya nyawa,” ujarnya.

Meski identitas kedua tersangka belum dirilis ke publik, Sumarni menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan tanpa kompromi.

Tragedi Gunung Kuda menjadi alarm keras bagi keselamatan tambang rakyat di Indonesia. Aktivitas galian C yang kerap luput dari pengawasan ketat dinilai rentan menimbulkan bencana. Warganet ramai menyuarakan #TutupTambangIlegal dan menuntut audit nasional terhadap izin-izin tambang yang bermasalah.

Hingga malam ini, tim SAR terus berjibaku di tengah kondisi tanah yang masih labil dan cuaca yang tidak bersahabat. Suara sirine ambulans dan deru alat berat menjadi saksi bisu atas tragedi kemanusiaan yang tak seharusnya terjadi.

Penulis
(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply