Mpn.co.id.Indramayu
Dengan berjalannya waktu dan semenjak adanya roda transportasi online yang semakin canggih, pendapatan tukang becak menurun drastis. Salah satunya, yang dialami oleh Warta (60)warga Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Indramayu, menjadi tulang punggung keluarga sebagai pengayuh becak selama 30 tahun di Kabupaten Indramayu.
Demi memenuhi tuntutan kebutuhan hidup dan juga menafkahi anaknya yang sedang mengalami sakit di bagian kaki hingga tidak bisa bekerja normal untuk membantunya, dan hanya sendiri mengais rejeki.
Warta menuturkan, bahwa penghasilan yang didapat jauh berbeda dengan dahulu. Hal tersebut dikarenakan oleh ojek online yang semakin digemari oleh masyarakat. “Lebih sulit sekarang, dulu enak/mudah sebelum ada ojol, tapi setelah ada itu becak sudah mati, pendapatan juga tidak menentu, sekarang sehari kalau dapat 2 (dua) penumpang saja sudah bagus,” tuturnya.
Walaupun becak semakin terpinggirkan diera modern ini, namun masih diperlukan di daerah tertentu, misal di pedesaan. Karena keberadaan becak di kota ini akan kalah bersaing dengan transportasi umum lainnya.
Memang mobilitas gerak masyarakat itu harus lebih cepat, jadi kenapa becak tersingkirkan memang tuntutan jaman saat ini menyebabkan masyarakat membutuhkan alat transportasi yang cepat, efisien, dan relatif murah.
Sementara itu, agar becak tidak tersingkirkan pengayuh becak harus memilki kreativitas. Dengan membuat mesin yang dijadikan sebagai penggerak becak.
Warta berharap, pemerintah daerah memberi pengarahan dan modal kepada pengayuh becak untuk meningkatkan perfoma. Supaya becak lebih kuat dan mudah bersaing dalam menjalankan pekerjaan diera sekarang ini. Selain itu, becak dapat digunakan sebagai transportasi jarak dekat (Amex