Mpn.co.id, INDRAMAYU – Pekerjaan pembangunan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berlokasi di Desa Karanggetas , Kecamatan bangodua, kabupaten indramayu di duga riskan dengan penyimpangan. Jumat (14/12/2023).
Hasil pantauan awak media di lokasi tidak di temukan terpasangnya papan informasi yang di pampang di lokasi proyek, sehingga terkait Volume : P x T tidak di ketahui, bahkan Spek pengerjaannya juga terlihat tidak digali terlebih dahulu, sehingga proses penempatan batu kali sebagai pondasi awal langsung di tancap-tancapkan ke lumpur yang berair.
Salahsatu aparat desa Karanggetas yang tidak mau dituliskan namanya saat di mintai keteranganya mengatakan, bahwa proyek tersebut adalah milik Dinas PUPR Kabupaten Indramayu , yang di biayai dari dana anggaran APBD Kabupaten indramayu tahun 2023.
“Proyek yang di kerjakan sudah berjalan hampir satu minggu, namun tidak ada papan informasi proyek yang di pasang dan proses pengerjaanya pun di duga asal-asalan. Selain itu pada kondisi proyek tersebut di duga mengabaikan mutu dan standar aturan yang sudah di tentukan, sehingga di khawatirkan kualitasnya tidak akan bertahan lama”, ucapnya.
Proyek pengerjaan turap tersebut di duga kurangi mutu dan kualitas, bahkan azas manfaat bangunan tidak sesuai dengan spek, dan sangat di sayangkan sampai saat ini meninggalkan pembicaraan di masyarakat karena proyek yang sudah berjalan ini, masih tidak memasang papan informasi proyek.
Sementara itu sampai berita ini diterbitkan, selaku mandor lapangan/ pelaksana dari pekerjaan tersebut tidak bisa di mintai keterangan, karena tidak pernah terlihat di lokasi proyek.
Terkait dengan hal tersebut jangan sampai pihak Dinas PUPR indramayu diduga ada kongkalingkong dengan pihak kontraktor, terutama pengawas lapangan dan tim direksi Dinas PUPR indramayu, harus memberikan teguran yang tegas terhadap kontraktor.
Proyek TPT tersebut saat ini terlihat asal dan tidak sesuai dengan harapan warga setempat. Dan bangunan proyek Tembok Penahan Tanah yang di duga masih gelap di duga tak sesuai dengan spek yang sudah di rencakan oleh dinas terkait.
Pasalnya diduga riskan dengan penyimpangan, di antaranya, papan nama proyek tidak dipasang dan mateial batu terkesan kurang bermutu serta olahan adukan kurangi semen dan pekerjaan yang dikerjakanpun di duga tidak sesuai dengan spesifikasi . (Jojo Sutrisno)
