mpn.co.id,Bogor — Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Bogor mengaku tidak menerima penuh uang kompensasi yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Salah satu sopir, Emen, mengatakan, ada potongan sebesar Rp200 ribu yang dilakukan oleh oknum dengan dalih sebagai “iuran seikhlasnya”.
Menurut Emen, potongan tersebut sebenarnya sudah ditetapkan jumlahnya, bukan berdasarkan keikhlasan para sopir. “Katanya seikhlasnya, tapi diminta Rp200 ribu per orang,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).
Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, Dedi Mulyadi menyerahkan bantuan kompensasi kepada para sopir angkot secara simbolis. Bantuan tersebut berasal dari program Bank Jabar Peduli dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Adapun total bantuan yang diberikan kepada setiap sopir angkot adalah Rp1 juta dalam bentuk uang tunai dan paket sembako senilai Rp500 ribu.
“Ini kan bantuannya bukan dari saya. Satu bantuan dari Bank Jabar Peduli, kedua bantuan dari Baznas. Total nilainya Rp1 juta dalam bentuk uang, Rp500 ribu dalam bentuk paket makanan pokok, kan gitu. Terus yang terjadi seperti apa?” kata Dedi Mulyadi dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Dedi menegaskan bahwa bantuan tersebut seharusnya diterima utuh oleh para sopir tanpa ada potongan apa pun. Ia juga menyayangkan adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai siapa oknum yang diduga melakukan pemotongan dana kompensasi tersebut.
Penulis
(Jojo Sutrisno)