Sedekah Bumi desa Mekarwaru: Harmoni Tradisi, Doa, dan Rasa Syukur Warga Menyambut Musim Tanam

Read Time:1 Minute, 42 Second


‎mpn.co.id, Indramayu – Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, masih teguh mempertahankan tradisi leluhur. Rabu (17/9/2025), suasana khidmat dan sakral menyelimuti Blok Sukatani Dua saat warga setempat melaksanakan ritual tahunan Sedekah Bumi, sebuah tradisi yang diwariskan turun-temurun sebagai wujud rasa syukur atas limpahan hasil bumi serta doa keselamatan menjelang musim tanam padi.

‎Di bawah payung doa-doa suci yang dipimpin para tokoh agama dan sesepuh desa, ratusan warga berkumpul bersama. Hidangan hasil bumi disusun rapi, sementara iringan doa menggema, menghadirkan nuansa religius sekaligus penuh kebersamaan. Tidak hanya sekadar ritual, acara ini menjadi simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

‎Kepala Desa Mekarwaru, Edi Sukandi, SE, menegaskan bahwa Sedekah Bumi bukan hanya tradisi, melainkan identitas budaya yang patut dijaga.

‎“Sedekah Bumi adalah ungkapan syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki melalui hasil pertanian. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga,” ujarnya.

‎Menurut Edi, pelestarian tradisi ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda agar tetap menghargai leluhur dan tidak tercerabut dari akar budaya meski hidup di era modern. Ia menyebut, doa yang dipanjatkan dalam acara ini bukan hanya demi keberkahan hasil panen, tetapi juga untuk keselamatan dan kerukunan seluruh masyarakat Mekarwaru.

‎Keterlibatan para sesepuh, tokoh agama, hingga pemuda desa menunjukkan bahwa Sedekah Bumi memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar ritual tahunan. Ia mencerminkan semangat gotong royong, kebersamaan, serta penghormatan terhadap tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.

‎Di tengah gegap gempita kehidupan modern, tradisi ini menjadi pengingat bahwa akar budaya dan spiritualitas tetap menjadi fondasi penting dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Mekarwaru berhasil menunjukkan bagaimana tradisi mampu berjalan seiring dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

 

‎Acara diakhiri dengan doa bersama dan jamuan hasil bumi yang dibagikan kepada seluruh warga, sebagai simbol berbagi rezeki dan memperkuat persaudaraan. Dari Mekarwaru, sebuah pesan tersampaikan: menjaga warisan leluhur bukan berarti menolak kemajuan, melainkan meneguhkan identitas dan kebersamaan di tengah perubahan zaman.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply