Ritual Mider Tamba, Warisan Leluhur yang Menjaga Harmoni Alam dan Iman di Indramayu.

mpnSAPA DESA210 Views
Read Time:1 Minute, 33 Second

 

mpn.co.id,Indramayu – Di tengah arus modernisasi yang terus mengalir deras, Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, tetap setia menjaga salah satu tradisi sakral warisan leluhur Mider Tamba. Sebuah ritual penuh makna yang telah hidup bahkan jauh sebelum era kemerdekaan Indonesia.

Pada Kamis malam, bertepatan dengan malam Jumat Kliwon (18/4/2025), warga Desa Majasih kembali menghidupkan tradisi ini dengan penuh kekhidmatan. Di halaman kantor desa, pemerintah desa, para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemangku adat, hingga warga dari berbagai lapisan usia berkumpul dalam satu niat mulia bermunajat kepada Sang Pencipta.

Mider Tamba bukan sekadar ritual tahunan. Bagi masyarakat Majasih, ini adalah bentuk ikhtiar spiritual dan menghormati buyut leluhur mereka dengan melakukan doa bersama agar sawah-sawah mereka dijauhkan dari hama serta diberkahi dengan hasil panen yang melimpah. Tradisi ini memperlihatkan betapa erat hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan dalam budaya mereka.

“Sejak puluhan tahun lalu, bahkan sebelum kemerdekaan, tradisi ini sudah ada. Ini adalah cara kami bersyukur dan memohon perlindungan untuk hasil pertanian,” ungkap tokoh masyarakat setempat.

Yang istimewa, Mider Tamba merupakan perwujudan harmonisasi budaya Jawa dan nilai-nilai Islam. Tanpa menghilangkan makna dari keduanya, tradisi ini memadukan kearifan lokal dengan nilai keimanan yang kuat. Sebuah contoh nyata bahwa budaya dan agama bisa berjalan beriringan dalam menjaga keseimbangan hidup.

Dalam prosesi Mider Tamba, setelah doa bersama, biasanya dilanjutkan dengan ritual simbolis yang mengelilingi desa sambil membawa air suci dan ramuan tradisional. Semua itu dilakukan dengan penuh harap, agar bumi Majasih tetap subur dan sejahtera.

Di era yang serba cepat ini, Mider Tamba mengajarkan nilai yang tak lekang oleh waktu pentingnya berdoa, bersyukur, menjaga tradisi, serta menghormati alam dan sesama. Sebuah pesan sederhana namun kuat, bahwa kemajuan tak berarti meninggalkan akar budaya, melainkan memperkokohnya.

Tradisi Mider Tamba, bukti nyata bahwa doa dan budaya bisa menjadi pelita yang menuntun masyarakat menuju masa depan yang lebih cerah.

Penulis
(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply