Pemkab Indramayu Gandeng ICMI Luncurkan Brigade Pangan Cendekia, Dorong Kemandirian dan Regenerasi Petani

Read Time:1 Minute, 51 Second

 

 

mpn.co.id, INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu bersama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) resmi meluncurkan Brigade Pangan Cendekia dan Program Wakaf Pangan Cendekia di Posko Pokja Brigade Pangan Cendekia, Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Minggu (20/7/2025).

 

Program ini digadang-gadang menjadi terobosan strategis untuk memperkuat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, dengan mengusung kolaborasi lintas sektor: mulai dari masyarakat, cendekiawan, pengusaha, hingga pegiat sosial. Langkah ini menegaskan komitmen Pemkab Indramayu untuk membangun ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan gotong royong.

 

 

Bupati Indramayu Lucky Hakim menegaskan, peluncuran Brigade Pangan Cendekia sejalan dengan berbagai program unggulan daerah seperti Indramayu Ibadah, Indramayu Berzakat, dan Petani Sejahtera.

 

“Pertanian tidak boleh stagnan. Kita harus melakukan regenerasi petani agar mereka menjadi inovator dan pelaku agribisnis yang sukses. Tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan alat dan mesin pertanian, dan ini akan kita atasi bersama,” ujar Lucky Hakim.

 

Melalui program ini, Pemkab Indramayu menargetkan lahirnya 1.000 petani muda setiap tahun, lengkap dengan dukungan pelatihan budidaya, sekolah lapang, hingga pembinaan kewirausahaan.

 

Indramayu tercatat sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia, dengan produksi tahunan mencapai 1,7 juta ton gabah kering panen dari luas baku sawah 125.442 hektare. Total lahan pertanian, baik sawah maupun non-sawah, mencapai 59,75% dari luas wilayah kabupaten.

 

Bupati meyakini, dengan hadirnya Brigade Pangan Cendekia, pembangunan pertanian akan lebih terfokus, adaptif, dan mampu menjawab tantangan modernisasi.

 

 

Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si, mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Indonesia menghadapi persoalan serius seperti penyempitan lahan dan minimnya regenerasi petani. Namun, program Pemkab Indramayu yang menargetkan 1.000 petani muda dianggap sebagai langkah visioner.

 

“Regenerasi petani adalah kunci masa depan pertanian Indonesia. Kami percaya kolaborasi dengan Pemkab Indramayu akan menjadi model nasional untuk pengembangan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

 

 

Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Ketua Umum ICMI Arif Satria mengenai pengembangan potensi daerah dan sumber daya manusia melalui ekonomi kerakyatan dan swasembada pangan untuk kesejahteraan petani.

 

Dengan adanya program ini, diharapkan lahir ekosistem pertanian yang lebih mandiri, inklusif, dan berdaya saing, menjadikan Indramayu sebagai contoh nyata transformasi sektor pertanian di tingkat nasional.

 

Pewarta

(Jojo Sutrisno/Rls)

Leave a Reply