mpn.co.id, INDRAMAYU – Ribuan warga memadati pesisir Pantura, tepatnya di Desa Sukahaji dan Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Minggu (20/7/2025), untuk menyaksikan kemeriahan pesta laut nadran. Tradisi adat nelayan yang digelar setiap tahun ini menjadi wujud syukur masyarakat pesisir atas hasil tangkapan laut sekaligus doa keselamatan bagi para nelayan.
Nadran merupakan tradisi tahunan yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat nelayan di pesisir utara Jawa, khususnya di wilayah Indramayu. Dalam prosesi ini, warga melarung sesaji ke laut sebagai simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan rezeki dari hasil tangkapan ikan.
“Tradisi ini bukan soal mistis, tapi sebagai ungkapan syukur kami kepada Tuhan atas berkah hasil laut dan doa keselamatan bagi nelayan,” jelas Caswedi, tokoh masyarakat setempat.
Prosesi larung sesaji dilakukan dengan menggunakan kapal khusus yang disebut “Kapal Janah” berukuran panjang 8 meter dan lebar 3 meter. Kapal tersebut membawa berbagai sesaji, termasuk kepala kerbau, yang menjadi simbol penghormatan kepada leluhur.
Acara nadran tak hanya sebatas ritual. Suasana semakin meriah dengan adanya arak-arakan perahu yang dihias warna-warni, pawai sesaji, serta pertunjukan seni tradisional khas Indramayu. Warga setempat dan pendatang larut dalam kemeriahan, menjadikan pantai penuh sesak oleh pengunjung.
Tradisi nadran diyakini mampu menjadi daya tarik wisata budaya unggulan di Indramayu. Selain melestarikan warisan leluhur, pesta laut ini juga memperkuat ikatan sosial masyarakat pesisir. “Ini adalah momen kebersamaan sekaligus cara kami menjaga kearifan lokal,” tambah Caswedi.
Pemerintah daerah dan aparat setempat turut mendukung penyelenggaraan pesta laut ini dengan menyiapkan pengamanan, fasilitas parkir, dan pengaturan jalur bagi ribuan pengunjung.
Penulis
(Jojo Sutrisno)