Rasulullah saw yang menyatakan bahaya menjadikan Dunia dan segala gemerlapnya sebagai puncak ambisi. Di antaranya sebagai berikut:
Perbandingan antara Dunia dan Akhirat bisa diukur dengan seseorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam air laut. Lihatlah, seberapa banyak air yang ia dapatkan di jari tangannya itu.
Pada satu saat, Usman bin Affan bercerita, Suatu saat di tengah hari, aku melihat Zaid bin Tsabit keluar dari istana Marwan. Dalam hati, saya bertanya-tanya, ada apakah ia gerangan pada saat seperti ini? Aku yakin, pasti ada sesuatu yang penting ia bawa. Usman mendekati Zaid dan langsung bertanya, Ada apa gerangan wahai Zaid?
Zaid menjawab, Aku membawa sesuatu yang aku dengar langsung dari Nabi muhammad saw. Usman bertanya lagi, Apa yang Nabi muhammad saw sabdakan kepadamu? Zaid menjawab, ‘Rasulullah saw bersabda, Siapa yang menjadikan Dunia sebagai ujung akhir ambisinya, Allah swt akan pisahkan ia dengan yang diinginkannya (dunia), lalu Allah swt akan menjadikan kefakiran membayang di pelupuk kedua matanya. Padahal Allah swt sudah pasti akan memberikan Dunia kepada setiap manusia sesuai dengan yang telah Ia tetapkan. Tapi siapa yang menjadikan Akhirat sebagai ujung akhir ambisinya, maka Allah swt akan mengumpulkan dan mencukupi segala kebutuhannya di Dunia. Lebih dari itu, Allah swt akan membuat hatinya menjadi kaya. Dunia akan selalu mendatanginya, meskipun ia enggan untuk menerimanya.
Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW mengungkapkan, Siapa yang menjadikan ambisinya semata-mata untuk meraih Akhirat, Allah swt akan mencukupi kebutuhan Dunianya. Tapi siapa yang ambisi meraih Dunianya bermacam-macam, Allah swt tidak akan pernah peduli dengan yang ia inginkan. Ia justru akan menemui kehancurannya sendiri. (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Mas’ud).
Sementara itu, Allah swt berfirman dalam sebuah hadis qudsi, Wahai anak cucu Adam, kalian mencurahkan segala ibadah hanya karena ingin ridha-Ku, pasti akan Aku penuhi hatimu dengan kekayaan. Aku juga akan tutup kefakiranmu. Jika tidak demikian, Aku akan penuhi hatimu dengan segala kesibukan. Aku juga tidak akan menutupi kafakiranmu.
Pertama, Dunia itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Akhirat. Katakanlah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu nilainya kecil. Nilai akhirat jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.(An Nisa: 77).
Kedua, janganlah menjadikan Dunia sebagai ambisi final, karena Dunia sejatinya hanyalah tempat persinggahan sementara. Terminal akhir adalah Akhirat. Carilah nilai Akhirat yang telah Allah swt sebarkan dalam kehidupanmu, tapi, jangan lupakan Dunia. Berbuat baiklah di Dunia sebagaimana Allah swt telah berbuat baik padamu. (Al-Qashash: 77).
Ketiga, orang yang menjadikan Akhirat sebagai ambisinya, akan Allah swt cukupi segala kebutuhan hidupnya. Nabi muhammad saw mengibaratkan bahwa seandainya ia enggan menerima, harta itu akan tetap datang mengelilinginya. Kenapa enggan? Rasulullah saw mengatakan bahwa orang beriman itu sudah cukup kaya hatinya.
Semoga bisa bermanfaat untuk menjadi renungan kita semua ….
Dan semoga ALLOH SWT takdirkan dalam kehidupan Kita dapat Bermanfaat Dunia Akherat …
Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad
Wa alaa aali sayyidinaa Muhammad 💚❤️💚