Hari Pers Nasional 2025: Pers, Ketahanan Pangan, dan Realitas yang Harus Dihadapi

Read Time:1 Minute, 25 Second

Indramayu ~ mpn.co.id  Di tengah perayaan Hari Pers Nasional 2025, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Indramayu, Ihsan Mahfudz, menegaskan bahwa pers memiliki peran strategis dalam memastikan ketahanan pangan sebagai pilar kemandirian nasional. Namun, pertanyaannya: apakah pers masih memiliki keberanian untuk menjadi pengawal kebijakan pangan atau hanya menjadi corong informasi tanpa dampak nyata?

“Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, jurnalisme berperan sebagai penghubung antara kebijakan, inovasi, dan realitas di lapangan, memastikan informasi yang akurat dan edukatif tersampaikan kepada masyarakat. Pers bukan hanya menjadi saksi perubahan, tetapi juga motor penggerak yang mengawal kebijakan pangan agar lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak bagi kesejahteraan rakyat,” ujar Ihsan dalam peringatan Hari Pers Nasional 2025.

Namun, realitas di lapangan berkata lain. Saat petani berjuang melawan fluktuasi harga, ketergantungan pada impor pangan semakin kuat, dan kebijakan tak selalu berpihak kepada sektor pertanian lokal, apakah media cukup lantang dalam menyuarakan kepentingan rakyat?

Wakil Bupati Indramayu terpilih, H. Syaefudin, turut menyoroti pentingnya kolaborasi antara media dan pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem pangan yang lebih kuat.

“Di era digital ini, kolaborasi antara pers, legislatif, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pangan yang tangguh. Media menjadi garda terdepan dalam memajukan pembangunan daerah dan turut mengawal kemajuan suatu daerah, khususnya di Indramayu,” tegasnya.

Meski demikian, tanpa keberanian media untuk mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat dan memastikan pengawasan yang ketat, ketahanan pangan bisa saja hanya menjadi slogan tanpa implementasi nyata. Pers ditantang untuk tidak hanya menjadi penyampai berita, tetapi juga aktor perubahan yang mengawal kebijakan agar berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Hari Pers Nasional 2025 seharusnya menjadi momentum refleksi: apakah pers masih setia pada fungsi kontrolnya, atau justru semakin jinak dalam arus kepentingan yang lebih besar? (*”*

Leave a Reply