mpn.co.id, MAJALENGKA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendorong percepatan pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi kawasan industri kedirgantaraan terintegrasi atau Aerospace Park.
Menurut AHY, Bandara Kertajati memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Rebana, khususnya di Majalengka. Tidak hanya berfungsi sebagai bandara internasional, kawasan ini dirancang menjadi pusat industri aviasi nasional yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
“Bandara Kertajati sangat strategis untuk dikembangkan menjadi kawasan Aerospace Park. Ini akan menjadi pusat industri kedirgantaraan yang terintegrasi, sekaligus memperkuat ekosistem penerbangan nasional,” ujar AHY dalam kunjungannya ke Kertajati, Selasa (23/4).
Pengembangan tahap awal akan dilakukan melalui kerja sama antara Bappenas, PT BIJB, dan GMF AeroAsia. Fokus utamanya adalah pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) untuk perawatan dan perbaikan pesawat. Fasilitas MRO ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rutin dan memastikan pesawat dalam kondisi layak terbang.
“Penting bagi kita untuk menjaga keselamatan penerbangan melalui perawatan berkala. Dengan fasilitas MRO ini, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi di dalam negeri,” tegas AHY.
Pembangunan Aerospace Park ditargetkan memulai konstruksi pada akhir 2025 dan mulai beroperasi pada awal 2026, sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah yang disusun Bappenas.
Selain MRO, kawasan ini juga akan dikembangkan untuk menarik industri manufaktur pesawat dan produksi komponen, sehingga menciptakan ekosistem industri aviasi yang lengkap dan terintegrasi di Kertajati.
Untuk mendukung optimalisasi kawasan, AHY menekankan pentingnya penyempurnaan kebijakan penerbangan, termasuk pemberian insentif bagi maskapai serta pembukaan rute baru, khususnya untuk penerbangan haji dan umrah.
Selain itu, kesiapan infrastruktur logistik dan konektivitas antarkota menjadi perhatian utama. Pemerintah daerah saat ini tengah menyiapkan skema transportasi cepat dan efisien untuk memastikan konektivitas Bandara Kertajati dengan berbagai kota di sekitarnya berjalan optimal.
“Tanpa konektivitas yang kuat, potensi besar ini tidak akan optimal. Oleh karena itu, infrastruktur pendukung harus segera dibenahi,” tutup AHY.
Penulis
(Jojo Sutrisno)