Oknum Ketua RT di Desa Tambi Diduga Lakukan Pungli Terhadap KPM BLT Kesra

mpnSAPA DESA379 Views
Read Time:1 Minute, 18 Second

 

Indramayu – mpn.co.id. Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) kembali mencuat di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengaku mengalami pemotongan dan ancaman akan dicoret dari daftar penerima bantuan oleh seorang oknum Ketua RT setempat.

Seorang KPM yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan bahwa oknum Ketua RT tersebut diduga meminta uang sebesar Rp100.000 kepada para penerima bantuan. Menurut pengakuan narasumber, penolakan untuk memberikan uang tersebut diiringi ancaman tidak akan lagi mendapat bantuan pada periode berikutnya.
“Betul, oknum Ketua RT meminta seratus ribu rupiah. Kalau tidak ngasih, katanya nanti dicoret dari bantuan,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Menanggapi dugaan pungli itu, Laskar Merah putih Marcab Indramayu Kasan, mengecam keras tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum Ketua RT tersebut. Ia menilai praktik seperti itu tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditindak oleh pihak berwenang.
“Pendamping, Kepala Desa, dan Camat harus mengambil langkah tegas. Jangan sampai pungli terhadap KPM seperti ini terus terjadi,” tegas kasan

Kasan menambahkan bahwa mentalitas pungli seakan telah menjadi kebiasaan buruk yang sulit hilang. Ia memastikan pihaknya siap melaporkan dugaan tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Kami tidak segan melaporkan oknum RT itu. Kuwu Desa Tambi dan Camat Sliyeg juga akan kami mintai keterangan untuk memperjelas kasus ini. Kami ingin tahu apakah ada aktor intelektual atau oknum perangkat desa lain yang memberi perintah sehingga oknum RT berani melakukan pungli terhadap KPM BLT Kesra,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa maupun kecamatan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pungli tersebut.. (Jhoys arcan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *