MPN – Indramayu. Polemik pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk, Kabupaten Indramayu, terus menuai keluhan warga. Meski pemerintah daerah telah menggelontorkan anggaran besar untuk penanggulangan pencemaran lingkungan serta pemeliharaan armada pengangkut sampah, faktanya tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah titik.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyak bak sampah di pinggir jalan belum terangkut berhari-hari. Kondisi ini menimbulkan bau busuk yang menyengat hingga ke wilayah permukiman warga. Bau tersebut bahkan tercium sampai ke Desa Sindang, Terusan, Dermayu, dan Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat.
Seorang pedagang mie keliling di sekitar SMP Unggulan Sukadedel mengaku, aroma tak sedap itu berdampak pada usahanya.
> “Setiap hari saya berjualan di sini, padahal jauh dari TPA, tapi bau busuk masih tercium. Akibatnya, pembeli jadi enggan makan di tempat,” keluhnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPC PPWI Kabupaten Indramayu, Ahmad Warjani, yang juga warga Desa Terusan, turut menyoroti persoalan ini.
> “Bau busuk dari TPA Pecuk bukan hanya dirasakan warga desa sekitar, tapi juga sampai ke sekolah-sekolah. Keterlambatan pengangkutan sampah di TPS sering terjadi,” ujarnya.
“Kami berharap dinas terkait segera mencari solusi. Jika dibiarkan, aroma busuk ini bisa menimbulkan gangguan pernapasan bagi warga,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, khususnya Kabid Persampahan, belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga tersebut.
(Zul)
