Mpn.co.id. Indramayu, 3 September 2025 — Di tengah hamparan tambak udang yang terbentang di Desa Cemara, Kecamatan Cantigi, nama Suparno mulai mencuat bukan hanya sebagai pengusaha sukses, tapi juga sebagai calon kuwu (kepala desa) yang dinilai memiliki visi kuat membawa kemakmuran bagi warganya.
Sebagai anak desa yang membangun usahanya dari nol, Suparno dikenal luas oleh warga sebagai sosok pekerja keras, rendah hati, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Tambak udang yang ia kelola selama lebih dari 10 tahun bukan hanya memberi keuntungan pribadi, tetapi juga menyerap puluhan tenaga kerja dari desa setempat.
“Pak Parno itu orangnya dermawan, banyak membantu warga yang kesulitan, bahkan sebelum ada niat maju sebagai kuwu,” ujar Saefudin salah satu warga Desa Cemara.
Kini, menjelang pemilihan kepala desa yang akan digelar dalam waktu dekat Desember 2025, Suparno muncul sebagai salah satu calon terkuat dalam kontestasi Pilkuwu Desa Cemara. Visi utamanya adalah menjadikan potensi perikanan dan wisata bahari sebagai motor penggerak ekonomi desa.
Misi Mengubah Desa Cemara Menjadi Desa Mandiri
Dalam pernyataan visi-misinya, Suparno berkomitmen untuk membuka akses pelatihan usaha bagi pemuda, memperbaiki infrastruktur jalan tambak, serta menjalin kemitraan dengan investor lokal untuk pengembangan sektor perikanan dan UMKM.
“Saya ingin warga Desa Cemara tidak hanya menjadi penonton pembangunan, tapi pelaku utama. Kita punya potensi besar, tinggal dikelola dengan serius dan melibatkan masyarakat,” kata Suparno saat ditemui di tambaknya, Selasa (2/9).
Bukan hanya dari kalangan nelayan dan petambak, dukungan kepada Suparno juga datang dari pemuda desa yang melihat sosoknya sebagai figur pemimpin progresif dan tidak elitis.
“Beliau bukan orang baru. Beliau tahu susahnya hidup di desa, jadi wajar kalau banyak warga yang percaya dia bisa membawa perubahan,” ujar Bambang, tokoh pemuda setempat.
Menjaga Kearifan Lokal, Membangun Masa Depan
Tak hanya soal ekonomi, Suparno juga menyatakan akan tetap menjaga nilai-nilai lokal, budaya gotong royong, dan tradisi desa agar tidak hilang ditelan zaman. Ia percaya, pembangunan tidak selalu soal beton dan infrastruktur, tapi juga penguatan karakter dan jati diri desa.
Dengan rekam jejak yang kuat, kedekatan emosional dengan warga, dan visi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, Suparno kini disebut-sebut sebagai calon kuwu terkuat dalam pemilihan mendatang.
Warga Desa Cemara pun menaruh harapan besar, bahwa jika ia terpilih, impian menuju desa yang lebih sejahtera dan mandiri bukan lagi angan-angan. ( Jhoys Arcan
