mpn.co.id, Jakarta – Dalam perjalanan panjang mencari keadilan, sidang perkara dugaan penganiayaan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur kembali menjadi sorotan. Di tengah dinamika ruang sidang, semangat untuk menjaga keadilan yang proporsional tetap bergema kuat.
Kuasa hukum terdakwa, Ivan Sigran SH, dengan tegas menyatakan bahwa kliennya tidak melakukan penganiayaan berat seperti yang dituduhkan. Menurutnya, berdasarkan fakta persidangan, korban tidak mengalami luka berat ataupun kondisi yang menyebabkan kelumpuhan.
“Fakta persidangan jelas menunjukkan tidak ada luka berat atau kondisi medis serius pada korban. Ini murni termasuk dalam kategori penganiayaan ringan,” ujar Ivan kepada para wartawan usai sidang, Selasa (22/4/2025).
Dalam keterangannya, Ivan juga memaparkan hasil pemeriksaan Ahli Psikiatri Forensik yang menyebutkan bahwa terdakwa memiliki disabilitas intelektual. Kondisi tersebut membuat terdakwa mengalami kesulitan dalam mengendalikan dorongan emosi dan agresivitasnya, sebuah fakta yang menunjukkan pentingnya memperlakukan kasus ini dengan lebih arif dan penuh pertimbangan.
Lebih dari sekadar membela kliennya, Ivan menyampaikan pesan penting tentang penghormatan terhadap proses hukum. Ia menekankan bahwa keluarga terdakwa sepenuhnya menghormati jalannya persidangan dan meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana.
“Kami mohon kasus ini jangan dibesar-besarkan. Hukum tetap harus ditegakkan, namun harus dilakukan secara proporsional. Hakim juga harus menjaga asas independensi agar keadilan tetap terwujud,” ujar Ivan penuh harap.
Sidang ini akan kembali berlanjut dengan agenda pemeriksaan lanjutan dari kedua belah pihak di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Di tengah hiruk-pikuk perdebatan hukum, kasus ini mengingatkan kita semua bahwa keadilan sejati tidak hanya soal menghukum, tetapi juga memahami dengan hati dan kepala yang dingin.
Penulis
(Jojo Sutrisno)
