PLTU Indramayu Genjot Ketahanan Pangan Lewat Program “Sedulur Tani”, Pemkab Beri Apresiasi Tinggi

Read Time:2 Minute, 1 Second


‎mpn.co.id,INDRAMAYU – Langkah progresif PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (NP UP) Indramayu dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah pesisir pantura, khususnya Indramayu bagian barat (Inbar), menuai apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.

‎Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikemas dalam inovasi “Sedulur Tani”, PLTU berkapasitas 3 x 330 MW ini dinilai berhasil membawa angin segar bagi sektor pertanian di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi produktivitas.

‎Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, saat melakukan kunjungan kerja ke area PLTU Indramayu pada Rabu (6/8/2025). Kunjungan tersebut disambut oleh Senior Manager PLN NP UP Indramayu, Fu’ad Arifin, beserta jajaran manajemen di Gedung Admin PLTU Indramayu.

‎“Kunjungan ini kami lakukan untuk melihat langsung bagaimana implementasi TJSL berjalan. PLTU Indramayu terbukti berperan dalam mendukung pembangunan daerah, terutama di sektor pertanian,” ujar Wabup yang akrab disapa Kang Udin.

‎Menurutnya, Pemkab Indramayu berkomitmen menjalin sinergi dengan setiap entitas industri di wilayahnya, agar pelaksanaan TJSL bisa selaras dengan arah kebijakan pembangunan daerah, termasuk program nasional terkait ketahanan pangan.

‎“Kami ingin mengajak UP Indramayu untuk ikut mendorong program ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintah pusat. Ini bentuk kolaborasi nyata antara industri dan pemerintah,” tegasnya.

‎Menanggapi hal tersebut, Fu’ad Arifin menjelaskan bahwa program “Sedulur Tani” merupakan upaya strategis untuk mendorong produktivitas pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim. Program ini menggunakan pendekatan ilmiah berbasis data cuaca dan lingkungan sebagai pijakan strategi tanam.

‎“Kalau dulu petani hanya mengandalkan insting atau titen, kini mereka sudah bisa mengakses data dan ilmu yang lebih akurat dalam menentukan waktu tanam, jenis tanaman, dan metode perawatan,” jelas Fu’ad.

‎Dalam tiga tahun terakhir, PLTU Indramayu telah memfasilitasi pelatihan-pelatihan dan forum pertanian ilmiah melalui kerja sama dengan kelompok PPTPI di Indramayu dan Indramayu Barat. Program ini juga didukung dengan pemberian alat pertanian modern seperti:

‎• Omplong (ombrometer sederhana) untuk mengukur curah hujan

‎• Light Trap Solar Cell untuk mendeteksi dan memonitor hama tanaman

‎“Ini bukan hanya soal alat, tapi bagaimana petani bisa meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya produksi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambah Fu’ad.


‎Program “Sedulur Tani” dinilai menjadi contoh praktik terbaik (best practice) implementasi TJSL di sektor pertanian. Di tengah tekanan akibat perubahan iklim global, program ini berhasil menjembatani kebutuhan lokal dengan pendekatan berkelanjutan.

‎Pemkab Indramayu berharap langkah strategis PLN NP UP Indramayu ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya, agar pembangunan daerah bisa berjalan seiring antara aspek industri, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.


‎Pewarta
‎(Jojo/Rls)


Leave a Reply