Motif Dendam, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

TNI/ POLRI292 Views
Read Time:1 Minute, 57 Second


‎mpn.co.id, Indramayu – Misteri di balik tragedi pembunuhan sadis satu keluarga di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, akhirnya terkuak. Polisi memastikan aksi keji itu dilatarbelakangi dendam pribadi terkait uang sewa mobil yang berujung maut.

‎Dua pelaku, R (35) dan P (29), warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, ditangkap setelah buron beberapa hari. R yang menjadi otak pembunuhan rupanya menyimpan amarah mendalam kepada korban Budi Awaludin (45).

‎Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan S.I.K., M.H., menjelaskan, kemarahan R dipicu saat menyewa mobil Avanza milik Budi dengan uang Rp750 ribu. Namun, mobil yang disewa ternyata mogok. R kemudian meminta uangnya kembali, tetapi ditolak oleh Budi dengan alasan sudah terpakai untuk kebutuhan rumah tangga.

‎“Dari situlah muncul niat jahat tersangka. R mengajak P dengan iming-iming uang. Pada Kamis (28/8/2025) malam, mereka mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi,” ungkap Hendra dalam konferensi pers, Selasa (9/9/2025).

‎Dalam eksekusi sadis itu, R menghantam kepala Budi hingga tewas, kemudian membantai korban lain, sementara P menenggelamkan bayi berusia 8 bulan ke dalam bak mandi. Korban yang meregang nyawa adalah Budi Awaludin (45), istrinya Euis Juwita (43), anak RK (7), bayi B (8 bulan), serta ayah Budi, Sahroni (76).

‎Tak hanya menghabisi nyawa, kedua pelaku juga berusaha menghapus jejak. Mereka mengepel lantai untuk menghilangkan bercak darah, lalu membawa kabur uang tunai, dua mobil, serta perhiasan milik keluarga Budi. Pipa besi yang digunakan dibuang ke Sungai Cimanuk.

‎“R ini residivis. Setelah menghabisi korban, mereka sempat kabur hingga ke Surabaya. Saat hendak melarikan diri menjadi anak buah kapal, keduanya berhasil ditangkap,” ujar Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang.

‎Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, menambahkan bahwa korban dan pelaku bukan orang asing. “Keduanya pernah bekerja bersama di salah satu bank. Hubungannya hanya sebatas kenal, bukan keluarga dekat,” jelasnya.

‎Warga sekitar menjadi saksi pertama yang mengungkap tragedi tersebut. Bau menyengat dari halaman rumah korban membuat Ema (55), kerabat korban, curiga. “Kami sudah khawatir karena keluarga tidak bisa dihubungi berhari-hari. Rumah sepi, lalu tercium bau busuk. Setelah dilihat ke belakang, ada gundukan tanah dengan kaki manusia terlihat keluar. Itu jasad Haji Sahroni,” ucap Ema dengan suara bergetar.

‎Kasus ini sontak mengguncang Indramayu. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat. Sementara warga berharap keadilan ditegakkan setimpal dengan kebiadaban yang dilakukan kedua tersangka.

‎Pewarta
‎(Jojo/Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *