mpn.co.id Indramayu, – Upaya mencetak generasi Qur’ani kembali mendapat panggung istimewa. Pesantren Al-Qur’an Modern Assyauqi Boarding School tingkat SMP menggelar Festival Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat nasional untuk jenjang SD/MI, Sabtu (20/12/2025).
Ajang bergengsi yang dihelat di lingkungan pesantren tersebut memuat dua cabang utama, yakni lomba adzan dan lomba tahfidz dengan dua kategori hafalan: Kategori 1 Juz (Juz 30) dan Kategori 2 (Juz 29–30). Total 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia hadir menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Antusiasme peserta terlihat sejak teknis pembukaan hingga sesi akhir penilaian.
Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari unsur pemerintahan dan keamanan. Hadir Camat Haurgeulis Rory Firmansyah, S.STP, M.Si, Kapolsek Haurgeulis AKP Maman Kusmanto, pendiri Yayasan Assyauqi Ustaz Drs. Sunardi M.Pd, jajaran dewan juri, guru pembimbing, tamu undangan, para orang tua, serta seluruh peserta.
Ketua Yayasan Assyauqi sekaligus penemu Metode Tahfidz Jari Qur’an, K.H. Syarifudin Zuhri, akrab disapa H. Agis, menegaskan bahwa festival MHQ bukan sekedar ajang perlombaan.
“Musabaqah ini sarana strategis untuk membumikan nilai-nilai Qur’an, meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap kitab suci, dan menjadikannya pedoman hidup,” ujar H. Agis.
Ia menambahkan, melalui festival ini lahir generasi unggul yang tidak hanya hafal Al-Qur’an, namun juga mampu mengimplementasikan ajarannya dalam aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, hingga kehidupan bermasyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan deretan hadiah menarik, termasuk Hadiah utama sepeda listrik serta uang tunai jutaan rupiah, E-sertifikat dan voucher beasiswa
Penghargaan tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi anak-anak untuk terus meningkatkan hafalan dan adab Qur’ani.
Di sisi lain, pesantren yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Blok Joaran, Desa Kertanegara, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, juga mengumumkan penerimaan santri baru tahun ajaran 2025/2026.
Assyauqi menyiapkan 100 kuota santri, lengkap dengan beasiswa full 10%, sebagai bentuk komitmen membuka akses pendidikan Qur’ani untuk lebih banyak keluarga.
Menjaga Tradisi Keilmuan Sekaligus Tantangan Masa Depan
Festival MHQ ini dinilai menjadi barometer semangat pendidikan Islam modern sekaligus menjawab tantangan zaman mencetak generasi religius, kompetitif, dan memiliki bekal karakter kuat.
Dengan antusiasme ratusan peserta, dukungan lembaga pemerintahan, dan ekosistem pendidikan yang terpadu, MHQ Nasional di Assyauqi Haurgeulis tak hanya menjadi kompetisi, tetapi gerakan kolektif merawat peradaban Qur’ani di kalangan generasi muda Indonesia.
Penulis
(Jojo Sutrisno)