Salah satu fardu wudu adalah membasuh kedua tangan sampai siku-siku. Selain itu, juga harus membasuh sedikit bagian tangan yang melewati siku-siku agar mantap kesempurnaan dalam basuhan pada siku-siku. Tak terkecuali bagi orang yang mengalami musibah seperti terdapat luka pada bagian tangan yang wajib dibasuh tersebut, bahkan sampai diperban (Shohibul Jabair) guna mempercepat proses penyembuhan atau menghindari dampak penyakit lainnya, yaitu infeksi dan semakin tambah parah lukanya. Sesuai dengan keterangan kitab Mughni al Muhtaj ila Maārifarti Alfadhi al Manhaj dan Kitab Hasyiyah Qalyubi wa āAmirah di bawah ini.
ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ) Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁ Ų§Ł ŁŲŖŁŁŁŲ¹Ł Ų§Ų³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁŁŁ Ų³ŁŲ§ŲŖŁŲ±Ł ( ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ ) ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŲ°ŁŁŲ±Ł Ł ŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲÆŁŁŁ Ł ŲØŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų ŁŁŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲµŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲŖŁŲŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲŖŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁ Ų„Ų°ŁŲ§ Ų§ŲŁŲŖŁŲ§Ų¬Ł Ų„ŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ·ŁŁŲ±Ł Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁŲ¹Ł Ł ŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł . ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŲØŁŁŁŲŖŁŲŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł ŲØŁŁŁŲ³ŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų®ŁŲ“ŁŲØŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲµŁŲØŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ“ŁŲÆŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŲ¶ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ¹Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¬ŁŲØŁŲ±Ł . ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ±ŁŲÆŁŁŁŁ : Ų§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ł ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲ±Ł Ų ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲµŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų¬ŁŲ±ŁŲŁ Ų ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲµŁŲ§ŲØŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁŲµŁŲÆŁ Ų ŁŁŁŁŲŁŁŁŁŁŲ§ . ŁŁŁŁŁŁŲ°ŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲµŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŲ³ŁŁŲ§ŲŖŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŲ«ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ Ų¹ŁŲ³ŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲ¹Ł Ł ŁŲ§ Ų°ŁŁŁŲ±Ł ( ŲŗŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲŁŁŲŁ ) Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų·ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų¶ŁŲ±ŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ§Ų¹ŁŲŖŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ„ŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ£ŁŁŁŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŲŗŁŁ Ų§ŁŁ ŲŲŖŲ§Ų¬ Ų„ŁŁ Ł Ų¹Ų±ŁŲ© Ų£ŁŁŲ§Ųø Ų§ŁŁ ŁŁŲ§Ų¬ 1/ 448
ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁ Ų³ŁŲ§ŲŖŁŲ±Ł ( ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ ) ŲØŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ Ų Ł ŁŲŁŲ°ŁŁŲ±Ł Ł ŁŁ ŁŁŲ§ Ų³ŁŲØŁŁŁ ŲŗŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲŁŁŲŁ ŁŁŲŖŁŁŁŁ ŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŲ§ Ų³ŁŲØŁŁŁ ) ( ŁŁŁŁŲ¬ŁŲØŁ Ł ŁŲ¹Ł Ų°ŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ³ŁŲŁ ŁŁŁŁŁ Ų¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲŖŁŁŁ ŲØŁŁ ŁŲ§Ų”Ł ) Ų§Ų³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁ ŁŲ§ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ ŁŲ§Ų”Ł Ł ŁŲ§ Ų£ŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŲ§ ) ŁŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŁ Ų ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲ£ŁŁŁŁŲŖŁ Ł ŁŲ³ŁŲŁŁŁŲ§ Ų ŁŁŁŁŁ ŁŲ³ŁŲŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ Ł ŁŲŖŁŁ Ų“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲŁŲÆŁŲ«Ł ŁŁŁŁŲŖŁ ŲŗŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų ŁŁŲ§ŲŁŲŖŁŲ±ŁŲ²Ł ŲØŁŁ ŁŲ§Ų”Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŲ±ŁŲ§ŲØŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲØŁ Ł ŁŲ³ŁŲŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁ Ų„Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŁ Ł ŁŲŁŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ł Ų ŁŁŁŁŲ“ŁŲŖŁŲ±ŁŲ·Ł ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ«ŁŁŁŁŲ§Ų«ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ£ŁŲ®ŁŲ°Ł Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŲŁŁŲŁ Ų„ŁŁŁŲ§ Ł ŁŲ§ ŁŁŲ§ ŲØŁŲÆŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŁ ŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŲŗŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲØŁ ŲØŁŲ£ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŲ¹Ł Ų®ŁŲ±ŁŁŁŲ©Ł Ł ŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ¹ŁŲµŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲŗŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŁ ŁŲŖŁŁŁŲ§Ų·ŁŲ±Ł Ł ŁŁŁŁŁŲ§ Ų ŁŁŲ³ŁŁŁŲ£ŁŲŖŁŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų„ŁŁ ŁŁŲ¶ŁŲ¹ŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų·ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ł ŁŁŲ¬ŁŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ¶ŁŲ§Ų”Ł Ų£ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŁŲÆŁŲ«Ł ŁŁŲ¬ŁŲØŁ
435/1 ŁŲŖŲ§ŲØ ŲŲ§Ų“ŁŲŖŲ§ ŁŁŁŁŲØŁ Ł Ų¹Ł ŁŲ±Ų©
Dalam berwudu, ada penjelasan mengenai tata cara yang harus dilakukan sebagai berikut :
Posisi luka seseorang, akan memberikan pengaruh terhadap tata cara berwudu yang harus dilakukannnya.
1. Apabila luka berada di selain anggota wudu seperti perut, dada. Punggung dan sebagainya, maka keberadaan luka itu tidak mempengaruhi. Dalam artian, wudhu yang dilalukan oleh orang itu sama persis dalam kondisi normal, tidak perlu menyempurnakannya dengan tayammum
2. Apabila luka berada pada anggota wudhu seperti kaki, wajah, dan tangan, yang dikhawatirkan luka itu akan menimbulkan bertambahnya penyakit, lamanya proses penyembuhan dan sebagainya, maka cara berwudunya adalah dengan membasuh atau mengusap anggota wudu yang sehat sesuai urutan. Kemudian disaat giliran membasuh atau mengusap anggota wudu yang terluka diganti dengan bertayammum. Jadi, misalkan seorang memiliki luka pada tangannya, maka tayammum dilakukan setelah membasuh wajah dan sebelum mengusap sebagian kepala.
Tata cara berwudhuā bagi orang yang memiliki luka yang tidak diperban sebagai berikut:
1. Lakukanlah basuhan atau usapan pada anggota wudu yang sehat sesuai dengan urutannya (tartib).
2. Apabila ingin membasuh/mengusap anggota wudu yang terdapat luka, maka lakukanlah tayammum sesuai ketentuan-ketentuan dalam tayammum. Selain itu, apabila luka berada dalam pada anggota tayammum, maka luka tersebut harus diusap dengan debu yang suci selagi bisa. Apabila tidak bisa, dalam artian akan menimbulkan madlarat yang lebih dahsyat, maka cukup mengusap bagian yang tidak terluka dengan debu. Namun, dia harus mengulangi shalatnya karena wudhuā dan tayammumnya tidak sempurna. (walaupun dia harus mengulangi shalatnya, dia tetap wajib melaksanakan shalat untuk menghormati waktunya shalat fardu (shalat lihurmatil wakti) pada saat itu juga, dalam artian ketika dia meninggal sebelum mengqodonya, maka dia tidak mendapat dosa.
3. Setelah selesai bertayammum, maka basuhlah bagian kulit yang sehat disekitar luka dengan hati-hati. Dengan cara menekan kain yang telah dibasahi dengan air pada bagian sekitar luka, dengan demikian air yang menyentuh bagian tersebut adalah air yang mengalir.
Tata cara bagi orang yang memilik luka yang diperban sebagai berikut:
1. Lakukanlah basuhan atau usapan pada anggota wudu yang sehat sesuai dengan urutannya
2. Pada saat ingin membasuh anggota wudu yang terluka (diperban), maka lakukanlah tayammum.
3. Setelah selesai melakukan tayammum, maka orang tersebut harus melakukan hal sebagai berikut:
4. Apabila orang tersebut memungkinkan untuk melepas perban, maka lepaslah perban itu agar dapat membasuh daerah pada sekitar luka yang tertutup perban. (membuka perban hukumnya wajib, apabila luka itu dirasa aman, perban berada pada anggota tayammum, atau selain anggota tayammum, tetapi kondisi perban melebar sampai menutupi bagian yang sehat.
5. Selanjutnya, usapkan air di atas perban secara merata. (dalam konteks anggota wudu wajib dibasuh atau diusap memiliki tiga keharusan. Maksudnya perban tidak wajib dibuka, yaitu bertayammum, membasuh bagian-bagian yang sehat, dan mengusap perban dengan air, jika kondisi perban melebar sampai menutupi bagian yang sehat dan tidak mampu mengusap bagian sehat itu dengan air).
Demikian tata cara mengusap anggota wudhu yang sedang mengalami luka.
Semoga menambah Ilmu yang Bermanfaat ….
Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad
Wa alaa aali sayyidinaa Muhammad