Ucapan yang keluar dari seseorang adalah bukti dari isi hatinya. Hati tak bisa dilihat namun hati bisa dinilai dengan tanda-tandanya. Di antara salah satu tanda yang bisa menilai isi hati seseorang, adalah ucapan atau lisannya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
“Ketahuilah, di dalam jasad itu ada sekerat daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ingatlah, bahwa segumpal daging itu adalah al qalbu (hati).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Fenomena menyedihkan saat ini adalah merebaknya bahasa-bahasa kasar dan kotor di kalangan anak-anak. Entah, dari manakah mereka dapat perbendaharaan kata-kata itu.
Anak-anak rentan terhadap niru-meniru. Oleh karenanya lingkungan atau tontonan sangat berpengaruh terhadap akhlak dan perilaku anak. Kata-kata: ban*t, anjg, gob**k atau kata-kata lainnya yang kami berat untuk mengetiknya, sangat perih terdengar. Menyayat hati. Apakah sudah hilang tutur kata yang baik dan sopan pada generasi muda ini..
Di sisi lain, mereka sangat gampang untuk mencela, mencerca, merendahkan orang lain dengan kata-kata kasarnya. Padahal Rasulullah bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيْهَا يَهْوِى بِهَا فِي النَّارِأَبْعَدَمَا بَيْنَ الْمَسْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang tidak disadari apa dampak negatifnya, akan membuatnya terlempar ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mari kita mulai dari diri kita, janganlah kita mudah untuk berucap tidak baik. Pilihlah bahasa-bahasa yang baik di dalam berkomunikasi. Kita tidak tahu, barangkali ada anak-anak yang sedang di sekitar, mendengar bahasa-bahasa tidak baik dari obrolan kita. Bukankah seorang mukmin harus baik di dalam menjaga lisannya? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ وَلاَ الْبَذِيءِ
“Seorang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, suka melaknat, suka berkata keji, dan suka berkata kotor.” (HR. Tirmidzi, hadits dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Ketika kita telah membiasakan bertuturkata yang baik , maka Semoga ALLOH SWT menjaga putra-putri kita juga dari tutur kata yang tidak pantas .
SERTA
Menjadikan anak — anak keturunan KITA menjadi anak — anak yang Sholeh Sholehah ..
Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad
Wa alaa aali sayyidinaa Muhammad 💚❤️💚