Kisah Pilu Pasangan Paruh Baya di Indramayu: Tinggal di Rumah Reyot, Pemerintah Desa Temiyang Bergerak Cepat ‎

mpnSAPA DESA18 Views
Read Time:1 Minute, 44 Second


‎mpn.co.id,Indramayu – Kisah haru datang dari pelosok Dusun Rancawas, RT05 RW02, Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Sepasang suami istri paruh baya, Ono Carsono dan istrinya Sakeng, harus menjalani hari-hari mereka di rumah yang nyaris roboh dan tak lagi layak huni.

‎Kondisi rumah yang mereka tempati sungguh memprihatinkan. Dinding-dindingnya rapuh, struktur bangunan rusak parah, dan atap yang nyaris ambruk sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan mereka. Pasangan lansia ini hidup dalam keterbatasan, tanpa penghasilan tetap, dan jauh dari akses fasilitas yang memadai.

‎Melihat kondisi warganya, Pemerintah Desa Temiyang langsung turun tangan. Dipimpin oleh Sekretaris Desa Usmanto, jajaran perangkat desa mendatangi rumah pasangan ini untuk menyerahkan bantuan awal berupa paket sembako. Tak hanya berhenti di situ, pemerintah desa juga tengah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak guna mencari solusi permanen.

‎”Kami dari Pemerintah Desa Temiyang menyampaikan kepedulian atas kondisi ini. Kami segera mengajukan usulan bantuan ke pemerintah daerah agar rumah Pak Ono dan Bu Sakeng dapat segera dibangun kembali dengan kondisi yang lebih layak dan aman,” ujar Usmanto saat diwawancarai, Jumat (1/8/2025)

‎Ia menambahkan, saat ini desa belum memiliki anggaran khusus untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), karena anggaran tersebut umumnya berasal dari aspirasi legislatif atau program bantuan dari instansi lainnya. Namun demikian, pemerintah desa tidak tinggal diam dan telah melakukan langkah cepat dengan menggandeng berbagai stakeholder.

‎Dikabarkan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Indramayu juga merespons situasi ini. Rencananya, Baznas akan meninjau langsung kondisi rumah pasangan lansia tersebut dalam waktu dekat, meskipun belum ada jadwal pasti kunjungan

.

‎Kepala Desa Temiyang, Sofyan Hadi melalui pernyataan tertulis yang disampaikan oleh Sekdes Usmanto, menegaskan komitmen desa untuk memperjuangkan kesejahteraan seluruh warga. Ia berharap, apa yang dialami oleh pasangan Ono Carsono dan istrinya dapat menjadi perhatian semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah provinsi.

‎”Kisah ini bukan hanya tentang rumah yang hampir roboh, tapi tentang rasa kemanusiaan. Kami berharap ada langkah konkret dari berbagai pihak untuk membantu mereka,” tutup Usmanto.

‎Semoga kepedulian ini menjadi langkah awal dari gerakan kolektif untuk menyejahterakan masyarakat kecil, yang kerap terpinggirkan dalam hiruk-pikuk pembangunan.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply