mpn.co.id, INDRAMAYU – Aksi protes unik dilakukan warga Dusun Cayut, Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Minggu (6/7/2025). Kesal karena jalan lingkungan yang tak kunjung diperbaiki dan semakin memprihatinkan, warga RT 19 nekat menanam pohon pisang di tengah jalan berlumpur sebagai bentuk sindiran keras terhadap pemerintah desa.
Aksi tersebut viral di media sosial setelah sebuah video penanaman pohon pisang itu diunggah dan langsung menyedot perhatian publik. Dalam video berdurasi singkat tersebut tampak warga dengan penuh kekecewaan menanam batang pisang di genangan lumpur yang sebelumnya disebut sebagai jalan lingkungan.
Menurut keterangan Rustani, salah satu warga setempat, kondisi jalan sudah lama dikeluhkan masyarakat. Setiap musim hujan, jalan kerap tergenang air dan berubah menjadi lumpur, membuat warga sulit beraktivitas, terutama anak-anak sekolah dan pengendara motor.
“Kami bukan minta jalan mulus seperti jalan tol, tapi minimal layak dilalui. Tapi yang dikasih hanya batu kerikil, tidak dicor. Akibatnya, bukannya membaik, malah makin parah,” ujar Rustani dengan nada kesal.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa material yang digunakan tidak sesuai standar dan tidak tahan terhadap cuaca ekstrem. Hal inilah yang membuat kekesalan warga semakin memuncak hingga akhirnya memilih melakukan aksi simbolik dengan menanam pohon pisang sebagai bentuk protes.
“Kami kecewa. Pemerintah desa terkesan lamban dan tidak tanggap terhadap kebutuhan dasar warga. Infrastruktur jalan lingkungan itu vital, bukan hal sepele,” tambah Rustani.
Video penanaman pohon pisang itu kini tersebar luas di berbagai platform media sosial dan mengundang gelombang komentar dari netizen. Banyak yang menyuarakan dukungan terhadap aksi warga, namun tak sedikit pula yang menyindir keras kinerja aparat desa Sukaslamet yang dinilai tidak profesional dan abai terhadap kebutuhan warganya.
Beberapa komentar menyebut aksi tersebut sebagai “potret kegagalan pembangunan desa”, sementara lainnya menyayangkan harus terjadi hal semacam ini terlebih dahulu agar suara warga didengar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Sukaslamet belum memberikan klarifikasi resmi atas kejadian tersebut. Namun warga berharap aksi ini bisa menjadi pemicu bagi pemerintah untuk lebih serius menangani permasalahan infrastruktur di lingkungan desa.
“Kami harap ini jadi perhatian, bukan cuma viral sesaat lalu dilupakan. Jalan ini nyawa kami juga, karena setiap hari dilalui. Jangan tunggu jatuh korban baru diperbaiki,” tutup seorang warga lainnya.
Aksi tanam pohon pisang ini bukan hanya bentuk protes, tapi juga cermin kegelisahan masyarakat akar rumput yang merasa suaranya diabaikan. Pemerintah desa pun kini ditantang untuk segera turun tangan dan membuktikan komitmennya terhadap pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Penulis
(Jojo Sutrisno)