Desa Ujungaris Jadi Sorotan: Disulap Jadi Desa Paling Rapi dan Bersih ala Pedesaan Modern

mpnSAPA DESA107 Views
Read Time:1 Minute, 29 Second

 

mpn.co.id, Indramayu — Sebuah gebrakan inspiratif datang dari Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu. Desa ini mendadak viral dan menjadi perbincangan publik setelah dinobatkan sebagai salah satu desa paling rapi dan bersih, berkat sentuhan estetika yang menghiasi jalan-jalan lingkungan dengan cat warna-warni yang memanjakan mata.

Di balik transformasi ini, ada tangan dingin sang Kepala Desa H. Tatang Tarkilah, sosok visioner yang berhasil menyulap Ujungaris menjadi desa bernuansa pedesaan modern tanpa menghilangkan nilai-nilai kearifan lokal.

Berbekal konsep tata ruang yang mengedepankan kebersihan, kerapihan, dan keindahan visual, H. Tatang tidak hanya membenahi infrastruktur jalan lingkungan, tetapi juga menggagas sistem irigasi pertanian yang tertata rapi, guna mendukung sektor utama mata pencaharian warga.

“Desa bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga wajah peradaban. Jika tertata dengan baik, maka akan membawa dampak ekonomi dan sosial yang luar biasa,” ujar H. Tatang dalam satu kesempatan, Selasa (17/6/2025)

Dengan populasi sekitar 5.000 jiwa, Ujungaris kini menjelma menjadi contoh ideal desa yang mampu membangun dari bawah. Perubahan ini tidak hanya memikat warga sekitar, tapi juga mulai menarik minat pengunjung dari luar daerah. Bahkan, geliat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mulai tampak hidup, seiring meningkatnya aktivitas kunjungan dan potensi ekonomi lokal.

Uniknya, inspirasi utama dari konsep desa modern ini datang dari sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan program “Lembur Pakuan” kampung halaman yang sarat nuansa tradisional namun tertata modern.

Langkah-langkah progresif Ujungaris di bawah kepemimpinan H. Tatang ini bukan hanya menjadi bahan pujian, tetapi juga bisa menjadi blueprint bagi desa-desa lain yang ingin berbenah dan membangun jati diri di tengah era modernisasi.

Desa Ujungaris membuktikan, bahwa kemajuan tidak selalu hadir dari kota besar kadang, ia justru lahir dari jalan kecil yang dicat penuh warna dan mimpi besar.

Penulis
(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply