Buronan Internasional 2 Ton Sabu Ditangkap di Kamboja, BNN Bongkar Jaringan Narkotika Kelas Dunia

Read Time:2 Minute, 11 Second


‎mpn.co.id Jakarta, — Buronan internasional kasus penyelundupan 2 ton sabu, Dewi Astutik alias PAR, akhirnya berhasil diringkus di Kamboja setelah pelarian panjang yang membuatnya menjadi salah satu target utama aparat di berbagai negara. Penangkapan dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan aparat keamanan Kamboja pada 1 Desember 2025, menandai pukulan telak terhadap sindikat narkotika kelas dunia yang selama ini sulit ditembus.

‎Jejak Dewi pertama kali terpantau pada 17 November 2025 di Phnom Penh. Informasi intelijen ini langsung ditindaklanjuti BNN dengan membentuk tim khusus dan mengirimkan personel ke Kamboja pada 25 November. Tim tiba lima hari kemudian, 30 November, dan segera melakukan koordinasi intensif dengan KBRI serta aparat keamanan Kamboja.

‎Langkah ini menjadi bagian dari operasi senyap yang melibatkan pertukaran data intelijen, pengamatan lapangan, hingga pemetaan jaringan pergerakan Dewi.

‎Pada Senin 1 Desember 2025 pukul 13.39 waktu setempat, Dewi ditangkap saat berada di lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Ia saat itu sedang berada di dalam mobil Toyota Prius putih, didampingi seorang pria yang hingga kini belum berhasil diidentifikasi.

‎Penangkapan berlangsung cepat. Setelah dikeluarkan dari mobil, Dewi langsung diperiksa identitasnya untuk memastikan kecocokan dengan data buronan. Foto-foto yang beredar memperlihatkan dirinya dalam kondisi diborgol, memakai kacamata, berambut pendek, dan dijaga ketat aparat BNN serta polisi Kamboja.

‎Kepala BNN menyebut Dewi sebagai salah satu aktor paling berpengaruh dalam jaringan penyelundupan sabu yang bergerak dari kawasan Golden Triangle, wilayah yang selama ini menjadi pusat produksi narkotika terbesar di Asia.

‎Dewi diduga mengendalikan sebagian jalur distribusi internasional dengan nilai barang bukti mencapai Rp 5 triliun. Ia juga masuk dalam daftar Interpol serta menjadi buronan di beberapa negara, termasuk Korea Selatan.

‎Menurut BNN, Dewi memiliki kemampuan bergerak lintas negara berkat pengalamannya sebagai TKW di berbagai negara Asia. Ia bahkan disebut aktif merekrut jaringan internasional yang memadukan pelaku dari Asia hingga Afrika.

‎Warga di kampung halamannya pun mengenal Dewi sebagai sosok yang kerap berganti penampilan, sehingga menyulitkan proses pelacakan.

‎BNN menegaskan bahwa pengungkapan penyelundupan sabu 2 ton ini setara dengan menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman narkotika. Penangkapan Dewi juga disebut membuka peluang besar membongkar lebih dalam jaringan Fredy Pratama, salah satu sindikat terbesar yang selama ini menjadi target operasi aparat Indonesia.

‎Meski Dewi sudah berhasil diamankan, BNN menegaskan bahwa proses penyidikan masih jauh dari selesai. Aparat akan menelusuri seluruh mata rantai, mulai dari pendanaan, distribusi, hingga kaki tangan lain yang diduga terlibat dalam jaringan internasional tersebut.

‎Penangkapan Dewi Astutik bukan hanya menjadi keberhasilan besar BNN, tetapi juga simbol kekompakan kerja sama internasional dalam pemberantasan narkotika global. Operasi ini sekaligus memberikan pukulan besar bagi jaringan penyelundup yang telah lama menjadi ancaman keamanan lintas negara.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *