Ada Penghasilan yang menjanjikan, dibalik perburuan kepiting bakau.
mpn.co.id, Indramayu – Sabtu (11/2/2023) Hutan mangrove mempunyai ekosistem yang unik dan hewan hewan menarik yang menempatinya. Selain bermanfaat secara ekologi, hutan bakau berperan signifikan pada mata pencaharian masyarakat pesisir, Salah satunya adalah kepiting bakau.
Kepiting bakau bisa tumbuh hingga berbobot 7 ons dengan usian 5 bulan, dan bisa hidup di air dan juga darat. pantas saja kepiting banyak diburu penikmat seafood sebagai pengganti dari rajungan. Lantaran daging kepiting bakau dan rajungan tidak ada bedanya, kecuali diharga.
Sementara harga kepiting bakau 60.000 per kilo sedangkan Rajungan mencapai 80.000 per kilo, rasa tekstur dagingnya hampir sama, cuman yang membedakan adalah bentuk dan harganya saja.
Mimin (42) warga Desa Bugel, kecamatan patrol, setiap hari berburu kepiting bakau di wilayah pesisir laut eretan, berangkat jam 6 sore pulang jam 2 pagi, hasil yang didapat puluhan kepiting bakau.
Hasil perburuan kepiting bakau, yang besar dijual ke pengepul atau ke warung makanan, sedangkan yang kecil ditangkar dirumahnya, sudah ratusan kepiting dibudidayakan, mimin.
“Kadang semalam dapat 3 kilo sampai 8 kilo, yang besar dijual ke rumah makan, yang kecilnya dipelihara” ungkapnya.
Dirumahnya terdapat penampungan untuk kepiting bakau, dalam 15 sampai 25 hari dipanen untuk memenuhi pelanggan warung makanan disekitar Pantura. Satu kilo ikan segar air tawar sebagai makanan bergizi bagi kepiting bakau peliharanya.
” Saya di rumah ada ratusan kepiting yang dibudidayakan atau penggemukan, kurang lebih satu kilo ikan segar sebagai makanannya” pungkasnya.
(Jojo/Sutrisno)