Proyek Irigasi tersier BBWS di Indramayu Diduga Tak Transparan, Publik Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

mpnTERPOPULER272 Views
Read Time:1 Minute, 26 Second


‎mpn.co.id INDRAMAYU, — Proyek pembangunan irigasi tersier yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Desa Kopyah, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, menuai sorotan. Sejumlah pihak mempertanyakan transparansi pelaksanaan proyek karena tidak ditemukan papan informasi kegiatan di area pekerjaan.

‎Ketiadaan papan proyek tersebut dianggap menyalahi prinsip keterbukaan informasi publik, terutama karena proyek dikerjakan menggunakan anggaran negara. Masyarakat menilai, tanpa adanya rincian nilai proyek, sumber anggaran, pelaksana, maupun masa pengerjaan, akuntabilitas kegiatan menjadi kabur.

‎Saat dikonfirmasi di lokasi, Uje, seorang kepala tukang, mengakui pekerjaan yang ia pimpin memang tidak dilengkapi papan proyek. Ia menyebut hanya ada plang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang dipasang di pinggir lokasi.

‎“Papan proyek memang tidak ada, hanya ada plang K3. Saya kurang tahu kenapa tidak dipasang,” ujar Uje.

‎Uje mengaku proyek tersebut berasal dari BBWS dan telah berjalan sekitar tiga minggu dengan panjang pekerjaan sekitar 125 meter. Namun ia menegaskan dirinya hanya kepala tukang lapangan, bukan pelaksana atau pihak pengelola proyek.

‎“Saya hanya ikut bekerja di lapangan, bukan pelaksananya,” katanya singkat.

‎Transparansi proyek pembangunan menjadi bagian dari kewajiban badan publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Regulasi tersebut menjamin hak masyarakat untuk mengetahui penggunaan anggaran negara, termasuk proses, nilai kontrak, hingga pihak pelaksana.

‎Tanpa informasi resmi, publik sulit memantau kualitas pekerjaan, potensi penyimpangan, maupun kebermanfaatan bagi masyarakat.

‎Proyek irigasi tersier BBWS merupakan salah satu penunjang program ketahanan pangan nasional. Infrastruktur ini diharapkan mampu mendukung suplai air sawah dan produktivitas pertanian, terutama di wilayah sentra padi seperti Indramayu.

‎Karena itu, transparansi menjadi hal mendasar agar pembangunan irigasi tidak sekadar formalitas melainkan benar-benar menyentuh kebutuhan petani.

‎Publik kini menunggu klarifikasi resmi dari BBWS, termasuk alasan tidak adanya papan proyek dan siapa pelaksana kegiatan di lapangan. (Jojo)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *