Gubernur Dedi Mulyadi Tinjau Korban Rob Eretan, Siapkan Rp20,7 Miliar untuk Relokasi 207 KK

mpnTERKINI163 Views
Read Time:1 Minute, 39 Second

  • ‎mpn.co.id INDRAMAYU, — Penanganan banjir rob di pesisir Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, mulai bergerak ke tahap konkret. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemui langsung warga terdampak di Aula Kantor Kecamatan Kandanghaur, Kamis (18/12/2025), untuk menyampaikan rencana relokasi besar-besaran di bantaran Sungai Cilalanang.

    ‎Dalam pertemuan tersebut, Dedi meminta warga yang selama ini tinggal di tepian sungai wilayah paling rentan terjangan rob untuk segera bersiap pindah. Pasalnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) akan melakukan normalisasi Sungai Cilalanang sebagai bagian dari penanganan banjir rob yang selama puluhan tahun menghantam Eretan Wetan dan Eretan Kulon.

    ‎Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp20,7 miliar untuk relokasi sementara, dengan kompensasi Rp10 juta per Kepala Keluarga (KK). Tercatat 207 KK akan menerima skema bantuan tersebut.

    ‎“Sungainya mau dinormalisasi oleh BBWS. Warganya dikasih uang untuk pindah dulu, nilainya Rp10 juta,” ujar Dedi.

    ‎Selain normalisasi sungai, pemerintah pusat disebut telah menyiapkan intervensi besar melalui pembangunan tembok laut dan tanggul sungai sebagai benteng kawasan pesisir.

    ‎Dedi juga meminta Bupati Indramayu segera menyiapkan lokasi baru untuk pembangunan kampung nelayan, sebagai pengganti hunian warga yang harus dibongkar. Pemprov Jabar disebut akan ikut menggarap pembangunan rumah nelayan tersebut.

    ‎Bupati Indramayu Lucky Hakim menegaskan pemerintah daerah tidak memulai dari nol. Sebelumnya, Kementerian Sosial telah membangun sekitar 90 unit rumah relokasi bagi warga rob di Eretan Kulon, dengan dukungan lahan dari Pemkab.

    ‎Lucky menilai penanganan rob tidak bisa selesai dalam hitungan bulan. “Banjir rob sudah terjadi puluhan tahun. Penanganannya dilakukan bertahap, dua sampai tiga tahun,” ujarnya.

    ‎Dalam kesempatan itu Lucky juga menyampaikan ide baru: pembangunan rumah susun atau apartemen khusus nelayan.
    ‎Gubernur Dedi menyambut positif usul tersebut dan meminta jajaran teknis untuk mulai mengkaji kelayakannya.

    ‎Program relokasi, normalisasi sungai, hingga pembangunan tanggul menjadi harapan baru bagi masyarakat pesisir Eretan wilayah yang selama puluhan tahun hidup berdampingan dengan ancaman rob, kerusakan permukiman, hingga hilangnya ruang hidup nelayan.

    ‎Kini, warga menanti langkah eksekusi di lapangan mulai dari pencairan kompensasi, lokasi kampung nelayan, hingga kepastian infrastruktur penahan rob yang dijanjikan berbagai pihak. (Jojo Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *