Pasca Pilwu Memanas Kasus Pengrusakan Rumah Calon Kuwu Karangampel Slamet Caryo Dilimpahkan Ke Polres Indramayu

Read Time:1 Minute, 34 Second

 

Indramayu —mpn.co.id.  Suasana Desa Karangampel Lor memanas setelah kontestasi pemilihan kuwu berakhir. Ketegangan itu memuncak pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, ketika rumah salah satu calon kuwu, Slamet Caryo, menjadi sasaran pengrusakan oleh sekelompok pemuda yang diduga membawa senjata tajam.

Menurut penuturan Satori, saksi mata yang tengah memperbaiki motor di samping rumah Slamet Caryo, sekelompok pemuda datang secara tiba-tiba. Tanpa banyak bicara, mereka menghantam pintu kaca rumah dengan benda tajam hingga pecah berantakan.

“Tau-tau ada yang datang, langsung mukul kaca dengan senjata tajam Saya kaget, soalnya cepat sekali kejadiannya,” ujar Satori dalam keterangannya.

Saat insiden berlangsung, Slamet Caryo tidak berada di rumah, sehingga keluarga maupun warga sekitar sempat panik melihat aksi perusakan tersebut.

Insiden ini terjadi hanya satu hari setelah hasil pemilihan kuwu menunjukkan bahwa Slamet Caryo kalah selisih sekitar 1.148 suara dari pemenang, Sunedi. Suasana desa yang sudah menghangat sejak masa kampanye diduga ikut menjadi pemicu kerawanan pasca-pemilihan.

Pihak korban menduga para pelaku merupakan massa yang disebut sebagai pendukung Sunedi. Salah satu terduga pelaku yang namanya muncul dalam laporan adalah M F A, Namun, dugaan ini masih membutuhkan pendalaman dan verifikasi dari pihak kepolisian

Merasa dirugikan, keluarga Slamet Caryo segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karangampel. Polisi telah menerima laporan dan disebut mulai melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa saksi dan mengidentifikasi pelaku yang terlihat di lokasi.

Kapolsek Karangampel Warmad membenarkan adanya pengrusakan dan demi kondusifitas perkara ini dilimpahkan ke polres Indramayu dengan laporan Polisi No : STT LP B /1316/XIi/2025/
SPKT/POLRES INDRAMAYU tanggal 11 Desember 2025.

Warga berharap proses hukum berjalan adil dan situasi desa kembali kondusif.

Sejumlah warga yang ditemui berharap agar perbedaan pilihan politik tidak lagi memicu keributan. Mereka meminta semua pihak menahan diri dan memberi ruang bagi aparat untuk bekerja.

“Pilihan boleh beda, tapi jangan sampai merusak kampung sendiri,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. (Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *