Jalan Raya Anjatan Terendam Banjir Puluhan Kendaraan Mogok, Proyek Drainase Belum Berfungsi Maksimal

mpnTERKINI152 Views
Read Time:1 Minute, 56 Second


‎mpn.co.id Indramayu, — Curah hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Anjatan dan wilayah sekitarnya dalam beberapa hari terakhir kembali memicu banjir di sejumlah titik rawan. Pada Kamis (4/12/2025), genangan air setinggi lutut orang dewasa menutup akses Jalan Raya Anjatan hingga Kedungwungu, menyebabkan arus lalu lintas tersendat dan puluhan kendaraan bermotor mogok.

‎Pantauan di lapangan menunjukkan air mulai menggenangi ruas jalan sejak pagi hari ketika hujan deras turun tanpa jeda. Pengendara roda dua menjadi pihak yang paling terdampak. Banyak di antara mereka yang terpaksa mendorong motor karena mesin mati setelah memaksakan diri melintasi genangan yang cukup dalam.

‎“Mesinnya langsung mati begitu masuk bagian tengah jalan, airnya tinggi sekali. Banyak motor yang nasibnya sama,” ujar Dedi, salah satu pengendara yang terjebak banjir.

‎Di saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengerjakan pembangunan drainase di sepanjang jalur Patrol–Haurgeulis, upaya itu dinilai belum mampu memberikan dampak signifikan untuk mencegah banjir di ruas Anjatan Kedungwungu. Kawasan ini memang dikenal sebagai titik rawan banjir setiap kali terjadi hujan lebat.

‎Beberapa warga menilai pembangunan drainase yang sedang berjalan belum mengatasi persoalan lama yang terus berulang tiap musim hujan. “Sudah bertahun-tahun begini. Setiap hujan deras, pasti banjir. Kami berharap ada solusi permanen,” kata naryo, warga Kedungwungu.

‎Selain kendaraan mogok, banjir juga membuat arus transportasi lumpuh sementara. Banyak pengendara terpaksa mengalihkan jalur ke jalan desa, meski harus menempuh rute yang lebih jauh. Kendaraan besar seperti truk dan mobil pribadi pun melaju dengan sangat hati-hati karena air menutupi sebagian besar badan jalan.

‎Di beberapa titik, warga setempat membantu mengatur lalu lintas dan mengevakuasi pengendara yang mengalami kendala. Meski genangan belum menimbulkan korban jiwa, kondisi tersebut cukup membahayakan pengendara, terutama saat malam hari ketika visibilitas rendah.


‎Persoalan banjir di wilayah Indramayu bagian barat, terutama Anjatan hingga Kedungwungu, terus menjadi perhatian baik pemerintah daerah maupun provinsi. Namun warga menilai langkah yang dilakukan selama ini belum cukup.

‎Masyarakat berharap pemerintah lebih cepat menyelesaikan proyek drainase serta melakukan normalisasi sungai dan saluran air yang menjadi titik hambatan aliran.

‎“Kami berharap pemerintah tidak hanya meninjau, tapi benar-benar menyelesaikan masalah banjir ini. Karena dampaknya sangat besar bagi aktivitas warga,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

‎Hingga sore hari, genangan air di beberapa titik dilaporkan mulai surut meskipun potensi hujan masih tinggi. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari melintasi jalur tergenang apabila tidak mendesak.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *