Megah dan Sarat Makna, Replika Tugu Titik 0 KM ibukota Indramayu Barat

Read Time:2 Minute, 19 Second


‎mpn.co.id INDRAMAYU, – Rencana besar pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (Inbar) mulai menunjukkan wujud nyata. Pembangunan Tugu Titik 0 Kilometer (KM) sebagai simbol awal wilayah administratif baru resmi memasuki tahap awal. Tugu ikonik ini akan berdiri di kawasan yang digadang-gadang menjadi pusat pemerintahan Inbar, tepatnya di Blok Harendong, Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya.

‎Dari konsep desain yang beredar, Tugu Titik 0 KM Inbar dirancang setinggi kurang lebih 5 meter dengan bentuk arsitektur yang memadukan kekhasan sejarah, budaya, dan identitas masyarakat Indramayu. Sentuhan visualnya tidak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga representasi nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi pembentukan kabupaten baru ini.

‎Bentuk utama tugu akan menyerupai candi bergaya Kerajaan Pajajaran, menegaskan keterikatan sejarah Sunda di wilayah Indramayu bagian barat. Namun yang membuatnya semakin istimewa adalah ornamen pusaka yang diletakkan di puncak bangunan Cakra Udaksana, salah satu pusaka leluhur yang dikenal sebagai peninggalan Raden Arya Wiralodra, pendiri Indramayu.

‎Cakra Udaksana sendiri merupakan simbol kewibawaan, kekuatan, dan keteguhan visi pemimpin. Pusaka itu digambarkan berdiri kokoh di atas Bunga Cempaka Kuncup, bunga yang sejak dulu dikenal sebagai lambang kesucian, harapan, dan lahirnya sebuah era baru. Dua ornamen tersebut diprediksi akan menjadi ikon resmi Indramayu Barat, menandai tonggak sejarah baru bagi masyarakatnya.

‎Tak hanya itu, pada empat sisi bagian bawah tugu akan dipasang Kujang, senjata tradisional Jawa Barat, yang ditempatkan membentuk penjuru mata angin. Penempatan ini melambangkan kesiapsiagaan, perlindungan, dan kejayaan di setiap arah, sekaligus memperkuat nuansa Jawa yang menjadi identitas kuat wilayah Inbar.

‎Bagi masyarakat, pembangunan Tugu Titik 0 KM ini bukanlah sekadar proyek fisik. Kehadirannya membawa pesan bahwa perjuangan pembentukan Kabupaten Indramayu Barat terus melangkah maju. Tugu ini diyakini akan menjadi landmark yang kelak menjadi pusat perhatian, titik kumpul, sekaligus ikon kebanggaan daerah.

‎Lokasi tugu yang berada di calon Ibu Kota Inbar pun menunjukkan arah pengembangan wilayah ke depan. Blok Harendong, Desa Sukaslamet dipilih karena posisinya yang strategis dan digadang-gadang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah barat Indramayu.

‎Selain menjadi simbol geografis, tugu ini juga menjadi representasi komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mendorong percepatan pemekaran wilayah. Dengan berdirinya Tugu Titik 0 KM, publik menilai bahwa wacana pemekaran kini semakin konkret dan siap memasuki babak baru.

‎Keberadaan tugu ini juga diharapkan dapat menjadi objek wisata budaya sekaligus landmark yang memperkuat identitas Indramayu Barat. Ornamen-ornamen sejarah yang diangkat dalam desainnya akan menjadi ruang edukasi bagi generasi muda untuk mengenal jejak leluhur dan nilai-nilai kearifan lokal.

‎Pembangunan Tugu Titik 0 KM Indramayu Barat menjadi simbol bahwa sejarah baru tengah ditulis. Di tengah harapan masyarakat terhadap lahirnya kabupaten baru, tugu ini diprediksi akan berdiri sebagai salah satu monumen paling berpengaruh dalam perjalanan wilayah Indramayu bagian barat. Dengan ornamen yang kaya makna dan desain yang kokoh, tugu ini bukan hanya tentang sebuah titik koordinat tetapi tentang identitas, perjuangan, dan masa depan sebuah daerah.

‎Penulis
‎(Jojo Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *