Mpn.co.id. Indramayu, 20 Juni 2025. Dari luar, rumah kost “Firda” Blok Ceblok, Singajaya – Indramayu tampak seperti bangunan biasa: tembok kuning, gerbang tertutup rapat, dan suasana tenang di siang hari. Tapi begitu malam tiba, suasana berubah. Motor-motor asing datang dan lampu kamar menyala hingga larut malam. Aktivitas mencurigakan itu akhirnya memicu laporan warga — yang membuka tabir praktik prostitusi online terselubung, dengan MiChat sebagai pintu masuknya.
Awal Kecurigaan Warga
Kawasan kost “Firda” berada di lingkungan padat penduduk, yang mayoritas dihuni keluarga dan mahasiswa. Beberapa bulan terakhir, warga sekitar mulai curiga dengan frekuensi tamu laki-laki yang keluar-masuk di malam hari. Mereka bukan warga setempat, dan biasanya datang sendiri, masuk beberapa menit lalu pergi.
Modus dan Jaringan Terselubung
Hasil sementara mengungkap bahwa para pelaku bukan bagian dari sindikat besar. Sebagian besar bekerja sendiri (independen), namun menggunakan pola yang mirip: sewa kamar harian, bahkan bulanan pasang akun MiChat dengan status tertentu, lalu menunggu pelanggan yang “paham kode”.
Pemilik kost mengaku tidak mengetahui aktivitas ilegal tersebut dan saat komunikasi via whatsapp dengan nada tinggi mengatakan ” Kenapa hanya kosan saya, dan saya akan telpon anak saya yang di Polres dan Polsek bagian Reskrim soal ini” ucap pemilik kos rifda.
Tim kami coba menghubungi salah satu anggota polisi yang disebutkan oleh pemilik kosan Rifda menjelaskan, maaf untuk hal ini saya tidak ada kaitannya soal kosan itu. “Saya sama sekali tidak ada kaitannya atas kosan yang dimaksud,” ucap anggota polisi yang dirahasiakan namanya.
MiChat: Aplikasi Perpesanan, Wajah Ganda
MiChat, secara resmi adalah aplikasi perpesanan layaknya WhatsApp atau Telegram. Namun, fiturnya yang memungkinkan pengguna menemukan orang terdekat secara acak (“people nearby”) kerap disalahgunakan untuk praktik prostitusi terselubung.
Di Balik Ketenangan, Perdagangan Sunyi Terjadi
Kost “Firda” bukan satu-satunya. Investigasi ini menunjukkan bahwa praktik prostitusi kini tidak lagi terjadi di tempat-tempat remang, tapi telah bertransformasi menjadi bisnis diam-diam yang beroperasi di balik pintu kost, layar ponsel, dan aplikasi populer.
Masyarakat diminta lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, dan aparat diminta menindak tegas tanpa pandang bulu.
“Kami tidak ingin lingkungan kami rusak karena bisnis kotor seperti ini,” tegas warga. ( Amex