mpn.co.id Bogor, Jawa Barat – Pembongkaran taman rekreasi Hibisc Fantasy di kawasan Puncak, Bogor, oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berlangsung ricuh. Ratusan warga yang menolak pembongkaran sempat terlibat bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang mengawal jalannya proses tersebut.
Taman rekreasi Hibisc Fantasy dibongkar sebagai bagian dari upaya penataan kawasan Puncak setelah musibah banjir yang melanda Jabodetabek dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah menilai keberadaan taman rekreasi itu mengurangi daya serap air di daerah hulu, yang seharusnya berfungsi sebagai area konservasi.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan Puncak agar dapat mengurangi risiko bencana banjir di daerah hilir.
“Wilayah hulu seperti Puncak harus menjadi daerah resapan air, bukan malah dialihfungsikan menjadi tempat wisata yang justru memperparah dampak banjir,” ujar Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi pembongkaran, Jumat (7/3).
Bentrok antara warga dan Satpol PP terjadi ketika alat berat mulai merobohkan bangunan di dalam taman rekreasi. Sejumlah warga berusaha menghadang proses pembongkaran dengan berteriak dan melakukan aksi protes. Aparat keamanan yang bertugas mencoba membubarkan massa, namun aksi saling dorong tidak terhindarkan.
Sejumlah warga mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut. Mereka menilai pemerintah seharusnya memberikan solusi bagi pekerja yang terdampak penutupan taman rekreasi tersebut.
“Kami bukan menolak konservasi, tapi tolong perhatikan juga nasib pekerja yang mencari nafkah di sini,” ujar Rudi, salah satu warga yang ikut dalam aksi protes.
Hingga berita ini diturunkan, pembongkaran masih berlangsung dengan pengawasan ketat dari aparat keamanan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan penghijauan kembali di kawasan tersebut untuk mengembalikan fungsi alaminya sebagai daerah resapan air.
Penulis
(Jojo Sutrisno)
