Penguatan Sinergi Kendalikan Inflasi dan Digitalisasi, BI dan Pemkab Indramayu Gelar High Level Meeting 2025

Read Time:1 Minute, 54 Second

 

 

mpn.co.id, INDRAMAYU — Dalam upaya memperkuat koordinasi pengendalian inflasi dan percepatan transformasi digital di daerah, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu menggelar High Level Meeting (HLM) Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Swiss-Belinn Hotel Indramayu pada Rabu (2/7/2025) ini diinisiasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

 

Kepala Perwakilan BI Cirebon, Jajang Hermawan, mengapresiasi kinerja Pemkab Indramayu dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong layanan digital publik. Menurutnya, meski terdapat capaian yang menggembirakan, masih ada ruang perbaikan dalam implementasi program di lapangan.

 

“Kami melihat banyak hal positif, namun proses dan tindak lanjutnya perlu diperkuat. Harapannya, Indramayu dapat menjadi contoh daerah stabil secara ekonomi dan pemimpin dalam pengendalian inflasi di wilayah Ciayumajakuning,” ungkap Jajang.

Lebih lanjut, Bank Indonesia mendorong optimalisasi digitalisasi keuangan daerah, terutama dalam sistem pembayaran non-tunai seperti penggunaan QRIS untuk belanja pemerintah daerah. Langkah ini dinilai strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mendukung visi pembangunan daerah “Indramayu REANG” (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).

Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam sambutannya menjelaskan bahwa pengukuran inflasi daerah Indramayu mengacu pada data Kota Cirebon sebagai kota IHK (Indeks Harga Konsumen). Berdasarkan data Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu kedua Juni 2025, Indramayu mencatat kenaikan IPH sebesar 2,25 persen—tertinggi di Pulau Jawa. Tiga komoditas utama penyumbang kenaikan adalah cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.

Menanggapi tren tersebut, Pemkab Indramayu menetapkan empat strategi utama pengendalian inflasi:

Keterjangkauan harga, melalui operasi pasar murah dan bersubsidi;

Ketersediaan pasokan, dengan penyerapan hasil panen rendeng dan gadu dari petani lokal;

Kelancaran distribusi, melalui pembangunan infrastruktur jalan dan kerja sama antar daerah (KAD);

Komunikasi efektif, melalui rakor TPID, partisipasi forum inflasi pusat dan provinsi, serta penguatan kapasitas daerah.

Bupati Lucky juga menekankan pentingnya inovasi program kerja TP2DD guna mendorong digitalisasi layanan publik yang lebih efisien, cepat, dan transparan.

“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi mewujudkan visi Indramayu REANG. Dengan kerja sama yang kuat, kami optimistis Indramayu bisa terus tumbuh dan masyarakatnya makin sejahtera,” tegas Lucky.

Kegiatan HLM ini ditutup dengan sesi diskusi panel yang dipandu oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Kabupaten Indramayu, Suwenda, serta menghadirkan empat narasumber dari lintas sektor untuk memperkuat sinergi antarinstansi.

 

Pewarta

(Jojo Sutrisno/Rls)

Leave a Reply